Kamis, 26 Februari 2009

BETAPA INDAH NAMAMU

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 26 February 2009
BETAPA INDAH NAMAMU
Mazmur 8 :1-9
Ps 8:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.
Ps(8-2) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Ps 8:2, (8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Ps 8:3, (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan:
Ps 8:4, (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Ps 8:5, (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Ps 8:6, (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
Ps 8:7, (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
Ps 8:8, (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
Ps 8:9, (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!

Mazmur 8 dibuka dengan suatu rasa kekaguman kepada Allah yang besar, agung, dahsyat (Adonai).
Ayat 2 dan 10 adalah refrain yang dinyanyikan oleh jemaat secara bersama-sama.
Yesus pernah mengutip Mazmur 8:3 dalam Mat. 23:15-16 = Yesus menerima pujian dan sorak-sorai anak-anak yang spontan dan polos.
Ayat 4-9, berbicara mengenai langit yang menyatakan kedahsyatan dan keagungan Tuhan.
Ayat 5, berbicara mengenai manusia yang begitu hina, apalagi kalau dibandingkan dengan Allah yang begitu besar. Maka dipakai istilah �Apakah� bukan �Siapakah.� Manusia begitu hina / rendah, seperti rumput. Walau begitu, Tuhan tetap mengindahkan dan membuat hampir sama seperti allah (elohim). Apa artinya elohim itu? Ada 4 arti: Penghuni surgawi, bersifat ilahi, Allah yang benar dan satu-satunya, Allah secara umum.
Ayat 6, mengingatkan manusia sebagai mahluk yang dicipta serupa dan segambar dengan Allah.

Mazmur 8 ingin mengungkapkan penghormatan Allah yang sangat luar biasa yang telah diberikan kepada manusia yang begitu rendah.
Mengapa? Pasti ada suatu tujuan tertentu, yaitu agar manusia bisa menyembah dan memuliakan Tuhan.
Francis Schaeffer yang berbicara dengan seorang pemuda yang merasa depresi. Schaeffer mengingatkan bahwa manusia itu begitu berharga di mata Tuhan.
Manusia begitu berharga di mata Tuhan, sehingga kita menjadi tujuan khusus / perhatian dan perkenanan Tuhan.
Tapi, kesadaran diri yang begitu berharga di mata Tuhan, bukan alasan untuk memuji dan memuliakan diri, tapi Tuhan.
Jadi, 2 sisi itu perlu diperhatikan, bahwa manusia jangan merasa rendah diri / sebaliknya merasa begitu berharga sehingga memuliakan diri.
Biarlah manusia selalu ingat untuk memuliakan Tuhan.

Mazmur ini adalah mazmur mesianik, yaitu tentang Kristus.
Di sini diperlihatkan bagaimana Allah yang begitu besar, mau merendahkan diri dan datang ke dalam dunia, dan memperlihatkan manusia yang begitu rendah, tapi ditinggikan.
Manusia harus memuliakan Tuhan, �Segala yang bernafas harus memuji Allah.�
Bayi yang di pangkuan ibu, merasakan kedekatan yang begitu intim. Itulah penyembahan kepada Allah, harus didasarkan atas kedekatan yang begitu.
Penyembahan harus dilakukan dengan rutin.
1. Segala yang bernafas harus memuji Allah (Mzm 150:6).
2. Penyembahan yang sejati adalah bersifat hubungan rohani antara manusia danTuhannya.
3. Setan ingin merebut kemuliaan yang diberikan pada Tuhan.
4. Kemuliaan Allah dinyatakan dalam ketaatan manusia pada Tuhan dalam pengelolaan alam dan mahluk lain.

Ayat 1 dan 10 adalah pujian / penyembahan pemazmur yang didasarkan atas pengalaman pribadi pemazmur. Ini bukan basa-basi, tapi keluar dari dalam hati yang terdalam, sehingga ia bisa menuliskan banyak sekali mazmur. Jadi, orang yang begitu dekat dengan Tuhan, maka ia baru bisa menghargai ciptaan Allah yang begitu berharga.
Jadi, kalau kita berkhotbah harus dari pengalaman sendiri, bukan hanya teori, sehingga khotbahnya lebih hidup / berapi-api.
Musuh itu bukan hanya setan, tapi juga orang fasik / bebal.

Mengapa pemazmur bisa memuji Tuhan? Karena di dalam hatinuya ada kekaguman. Kekaguman itu mendorong orang itu untuk mengexpresikan kekagumannya kepada yang dikagumi.Orang mengagumi artis dan menyatakan dengan histeris.
Bayi juga mengexpresikan keagungan Tuhan, karena Tuhan menciptakan bayi / bakal anak dengan sangat luar biasa dan ajaib.
Anak-anak bisa membungkamkan musuh / orang-orang yang sombong dan tak percaya Tuhan. Orang yang demikian, waktu melihat bayi, mereka diingatkan agar jangan sombong sebagai ciptaan Tuhan.

Mazmur ini sering dibandingkan dengan Kej. 1 dan 2 mengenai relasi Pencipta dengan cipta; kemudian ciptaan (manusia) dan ciptaan yang lain (alam semesta). Sejak peciptaan Tuhan menyatkan bahwa peran manusia dalam dunia begitu penting, dan unik karena walaupun dia adalah ciptaaa tapi dia (manusia) mewakili pencipta di bumi ini menjadi wakil Tuhan untuk mengelola alam. Bukan malaikat yang dipercaya hal itu.
Manusia dipercaya kepercayaan yang begitu besar, karena manusia dicipta serupa dan segambar dengan Allah, sehingga . Manusia yang begitu �mulia� tapi juga sangat terbatas. Manusia diserang virus yang sangat kecil saja, bisa meninggal.
Cerita: Di Tiongkok, Confucius sangat dikagumi. Suatu hari , ia sedang naik kuda, dan melihat anak-anak yang membuat benteng-bentengan dari pasir.
Confucius bilang, �Nak, pindahin kota itu.�
Anak-anak berkata, �Masak kota koq dipindah, kuda yang harus mengelilingi.�
Confucius sangat kaget mendengar jawaban itu, dan merasa kagum karena kepandaian mereka.
Lalu, Confucius berkata, �Kamu tahu siapa saya, bisa kamu hitung bintang di langit?�
Anak-anak menjawab, �Jangan jauh-jauh alis, bulu matamu saja yang setiap membuka mata melihatnya kau tak bisa menghitung.�
Dari sana, ia belajar anak-anak tak bisa diremehkan, karena anak-anak bisa �Menaklukan� ahli filsafat seperti dirinya.
Lao Tze berkata, �Jangan meremehkan anak-anak kecil, karena ada salah satu di antara mereka bisa menjadi raja.�
Pemazmur bilang agar kita memuliakan Tuhan. Bagaimanakah memuliakan Tuhan? Seorang penulis berkata, saat kita menaklukkan hidup kita, merasa tak memiliki apa-apa dan mengagumi Tuhan, saat itulah ia memuliakan Tuhan.
Apa tujuan memuliakan Tuhan? Kemuliaan Tuhan tak bertambah kalau manusia memuliakan-Nya / atau berkurang kalau manusia tak memuliakan-Nya.
Tujuannya adalah untuk manusia sendiri, yaitu sebagai harkat diri manusia itu sendiri. Jadi, kalau manusia tak memuliakan Tuhan, maka ia kehilangan harkat diri sendiri.
Kalau manusia tak memuliakan / menyembah Tuhan, tapi menyembah berkat Tuhan, maka ia sedang menyembah berhala.

Kapan terakhir kali kita merasa kagum? Apa yang kita kagumi? Apakah kita mengagumi Allah / ciptaan-Nya? Pemberinya atau pemberiannya? Sumbernya atau berkat-Nya?
Apa yang dikagumi Allah? Manusia, bahkan bayi.
Bagi manusia, bayi mengagumkan???
Tanda bahwa kita kagum pada Allah adalah 3 hal: Waktu, pujian, kepemilikan. Apakah kita memberikan waktu pada Tuhan? Daud berkata bahwa 1 hari di rumah Tuhan lebih baik dari 1000 hari di tempat lain.
Apakah kita memberikan pujian kepada Tuhan? Apakah kita sadar bahwa segala sesuatu, termasuk diri kita adalah milik Tuhan dan rela bila Tuhan mau memakai �Milik-Nya� (= yaitu diri kita) untuk kemuliaan-Nya? Apakah kita mau melayani-Nya? Apakah kita hanya bergantung pada orang tertentu untuk melayani Tuhan?

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 27 February 2009

Ada suatu pola yang tampak dalam perikop ini, awal dan akhir dari mazmur 8 ini merupakan kesimpulan dari inti berita yang disampaikan pemazmur dalam nyanyian ini. Nyanyian ini menjadi puji-pujian bagi Tuhan karena keagungan Tuhan dan kemuliaan Tuhan dalam keberadaan manusia.
Mazmur 8 ini merupakan nyanyian kontemplasi Pemazmur Daud, nyanyian kekaguman Daud, akan kemuliaan dan keagungan Tuhan dan saya melihat bahwa ada yang dinyatakan secara jelas dan ada yang dinyatakan secara tersembunyi (dikatakan tersembunyi karena kemudian kita tahu bahwa bicara tentang nubuatan mesianik di dalamnya). Secara jelas kemuliaan Allah dinyatakan dalam ayat 2 dan 3 yaitu segala yang diciptakan-Nya, dari sesuatu yang besar megah ???angit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang dan ciptaan yang lemah, rentan ??mulut bayi dan anak yang menyusu + ayat 4,5,6 ? manusia biasa. Secara tersembunyi kemuliaan Allah dinyatakan dalam ayat 4,5 dan 6 yang merupakan nubuatan tentang Yesus Kristus (Dalam terjemahan bahasa Inggris lebih jelas terlihat bagaimana ayat 4,5 dan 6 menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus). Hubungan Mazmur 8 dalam PB terlihat Mat 11:25, 21:16, 1Kor 1:27, Ibr 2:6-9 juga 1Kor 15:27, dan Ef 1:22 yang memperlihatkan Allah menjelma menjadi manusia dalam Yesus Kristus dan menjadi lebih rendah dari malaikat, dan dia akan membangkitkan semua miliknya di atas mahkluk sorgawi ketika Dia datang untuk memerintah sorga yang baru dan bumi yang baru. Yesus adalah satu-satunya pribadi yang merefleksikan secara sempurna gambar Allah (Gal 2:20, Kol 1:15).

Melalui perikop ini saya mendapat 3 hal , yaitu:
1. Keserupaan dengan Kristus = merefleksikan citra Allah.
Segala sesuatu yang telah diciptakan, dicipta untuk kemuliaan Tuhan. Manusia adalah ciptaan yang dipandang berharga oleh Tuhan, satu-satunya ciptaan yang dicipta serupa dan segambar dengan Allah. Dalam manusia yang pertama Adam, Allah menyatakan kemuliaan-Nya. Dalam penciptaan Adam Allah dimuliakan. Tetapi Adam gagal menjadi citra Allah karena kejatuhan dalam dosa. Semua manusia telah jatuh dalam dosa, semua yang berdosa telah kehilangan kemuliaan Allah, tidak mampu dalam keberdosaannya untuk memuliakan Allah, manusia yang tidak mampu melihat jejak tangan Tuhan dalam ciptaan dan yang terjadi adalah manusia memuliakan diri. Yesus Kristus disebut sebagai Adam kedua, menjadi satu-satunya pribadi yang mampu dengan sempurna mencitrakan kemuliaan Allah. Karya penebusan Kristus mengembalikan manusia kepada tujuan Allah yang mula-mula yaitu agar manusia kembali memiliki persekutuan dengan Allah dan agar manusia mencitrakan kemuliaan Allah. Menjadi serupa dengan Kristus adalah pencapaian hidup Kristen yang sejati yang memuliakan Tuhan. Karya penebusan Kristus memampukan manusia untuk memuliakan Allah. Firman Tuhan selalu bicara supaya orang percaya menjadi semakin serupa Kristus. Rom 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya...Menjadi serupa dengan Kristus sama artinya dengan merefleksikan citra Allah.

2. Manusia berharga di hadapan Tuhan
Dalam titik inilah pemazmur Daud menyadari bahwa manusia yang begitu rendah, lemah, dan terbatas sesungguhnya ditempatkan oleh Tuhan di tempat yang istimewa (serupa dan segambar dengan Allah), dipandang berharga oleh Tuhan. Pemazmur melihat manusia yang tidak ada artinya dengan kebesaran dan kemuliaan Tuhan diserahkan kekuasaan oleh Allah, tidak ada ciptaan lain selain manusia yang diberi kekuasaan sedemikian rupa seperti kekuasaan yang diberikan Tuhan kepada manusia, manusia sangat diperhatikan oleh Tuhan sehingga kita dapat dibebaskan dari perasaan tidak berharga.
Tidak semua anak Tuhan memiliki konsep gambar diri yang benar. Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi jemaat yang tidak lagi memandang bahwa dirinya berharga, sehingga ia ingin mati. Keputusannya telah membuat dirinya sendiri menderita bahkan menyusahkan orang lain. Akibatnya ia memiliki cara pandang yang salah terhadap dirinya, lingkungannya, sesamanya, dan juga terhadap Tuhan.

3. Ada tanggung jawab besar dalam kuasa yang besar
Tuhan memberi manusia kuasa atas ciptaan Tuhan (kej 1:28), tetapi kuasa yang besar harus dibarengi dengan tanggung jawab yang besar pula, dan kuasa itu adalah untuk melayani. Melalui hal ini, firman Tuhan mengingatkan bagaimana seharusnya dengan bijak kita menggunakan segala sumber daya dan kepercayaan yang Tuhan beri dengan bertanggung jawab, karena segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan suatu saat nanti.

Ditulis oleh raja Daud untuk mengagungkan, meninggikan Allah.
Mengapa harus memuji Allah?
Daud melihat keagungan dan kekuatan Allah. Keagungan Allah diperlihatkan melalui kepedulian dan rencana penebusan Allah. Ayat 2 dan 10, Daud mengawali dan mengakhiri dgn pujian: Allah yang kekal, Allah yang Mahakuasa. Kemudian Daud menyebut Allah yang mulia: excellent, powerful, terkenal, ini yang menjadi dasar Allah layak diagungkan. Eksistensi dunia ini adalah akibat dari zat yang kekal yaitu Allah sendiri.
Daud melihat kepada karya Allah, hasil ciptaan Allah, dia melihat langit, bulan dan bintang. Daud kemudian fokus pada manusia yang dicipta hampir seperti Allah, untuk mengusahakan, menguasai bumi. Nubuatan ini bisa diarahkan kepada diri Yesus Kristus.

Dlm sejarah pengetahuan dan filsafat ada 3 misteri: kehidupan, gerak dan keberadaan. Tidak ada seorangpun yang bisa mengurai misteri ini. Namun dalam Firman Tuhan, 3 misteri ini dijawab dengan baik: Di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita berada. Paulus: Lihat Kis 17: 28.
Kebesaran Allah vs keterbatasan manusia. Mengenal diri, tahu diri, posisi di mana saya berdiri adalah kunci utama untuk memahami kebesaran Allah.

Apakah engkau menikmati kuasa dalam pujian? Seringkali jemaat sulit memuji, kalau kita memuji dengan hati yang tulus pasti bisa baik. Kalau ingin menikmati, maka letaknya bukan di pujian tapi di diri kita:
1. Apakah kita punya relasi yang dalam dengan Tuhan, kalau punya pasti bisa memuji Tuhan dengan baik seperti Daud.
2. Harus sadar bahwa dia spesial di mata Tuhan. Ini menjadi pemahaman Daud, dia melihat dirinya sebagai ciptaan yang terutama. Tuhan telah memberikan kepada kita kuasa untuk mengagungkan nama Tuhan.

Intinya di ayat 2 dan 10; pemazmur sedang mengagumi kemuliaan Allah, kemuliaan Allah muncul karena pengamatannya melalui ciptaan Allah. Lalu pemazmur merefleksikan ciptaan itu kepada dirinya. Lalu dia bertanya bagaimana dengan manusia? Manusia dibuat hampir sama dengan Allah, manusia yang diberi kuasa atas ciptaan yang lain harusnya memuliakan Tuhan.

Ini adalah mazmur kekaguman kepada Allah: pengalaman orang percaya dalam hidupnya harus bisa mengagumi Allah ditengah2 perkembangan teknologi yang begitu luar biasa. Awal tahun ini lembaga science di dalam evolusi merayakan 200 th Charles Darwin, dibandingkan dengan pengetahuan ternyata manusia kurang merasa kagum kepada Allah.
Titik tolak: ayat ke 4, kalau kita tidak bisa menempatkan diri seperti pemazmur maka kita tidak bisa mengagumi, titiknya adalah bukan siapakah manusia tetapi apakah manusia, manusia harus merendahkan diri sedemikian baru bisa memuliakan Allah.

Kemuliaan Allah: terlihat di seluruh alam semesta, kita tidak bisa melihat kemuliaan Tuhan karena kita telah jatuh dalam dosa.
Efek mengenal kemuliaan Allah:
1 Menyadari keberadaan diri di hadapan Allah, orang sombong tidak bisa memuji Allah.
2 Menggantungkan diri di hadapan Allah, jika manusia sudah tahu siapa dirinya: hanya apakah, bukan siapakah dan kemudian bergantung pada Allah pasti bisa mengagumi Allah.
3 Memiliki tujuan dan arah hidup.
4 Menikmati kemuliaan Tuhan, ini adalah suatu keintiman dan relasi dengan Tuhan, ini suatu kenikmatan.

Jumat, 20 Februari 2009

TAKHTA PUTIH YANG BESAR

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 19 February 2009


TAKHTA PUTIH YANG BESAR
Wahyu 20:11-15
Banyak pertanyaan di dalam iman Kristen sepertinya tidak pernah terjawab dengan baik dan tuntas. Sehingga muncul pelbagai macam doktrin yang membingungkan orang Kristen. Khususnya mengenai masalah akhir zaman, hari Kiamat.
Perikop ini, Why 20:11�15 merupakan kesimpulan dari keadaan Kerajaan Seribu Tahun, suatu pengharapan kemenangan iman orang-orang kudus. Setan atau Iblis dan semua penentang Allah dikalahkan dan dilemparkan ke dalam lautan api, tempat peng -hukuman yang kekal.
Berita dalam perikop ini mempunyai dua fokus yaitu: masa sekarang (kekinian) dan masa yang akan datang (akhir zaman).
Pengajaran kepada orang-orang kudus yang hidup pada masa sekarang, yakni pembaca surat Wahyu dari Gereja Mula-mula hingga Gereja masa kini, sekalipun hidup dalam dunia yang super modern, kemajuan teknologi, kekayaan materi yang sangat memikat dan mempesona hati, orang-orang kudus tidak boleh lengah dan terperdaya untuk menyembah binatang dan patungnya. Karena Kristus yang berkuasa, yang duduk di atas takhta yang mulia akan mengakhiri segala penyesatan Setan dan menghukumnya. Tidak benar, bahwa seolah-olah Allah yang maha adil tidak mempedulikan orang-orang Kristen, sehingga mereka dilecehkan dan diperlakukan sewenang-wenang oleh kuasa Setan yang penuh kejahatan.
Berita Pengharapan mengenai masa yang akan datang. Seringkali orang Kristen bingung, dan tidak tahu apa maknanya bagi kita yang masih hidup sekarang ini. Maka berita Wahyu dalam perikop ini melukiskan keadaan akhir zaman menuju ke dalam kemuliaan yang kekal. Kita harus melepaskan konsep dunia kini yang fana, dan memahaminya menurut konsep surgawi yang kekal, yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Jadi dengan pasti Kristus, Raja di atas segala raja akhirnya mendapat kemenangan mutlak atas Setan dengan semua pengikutnya. Bahkan Kristus berkuasa menghakimi Setan, dan semua orang, pengikut setan yang menyembah binatang dan patungnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati jasmaninya.
Karena kemenangan Kristus ini, maka tujuan dan makna hidup orang-orang Kristen yang utama ialah memberitakan Kabar baik, Injil Kristus kepada manusia yang masih hidup di dunia. Agar mereka percaya kepada Kristus, menerimaNya sebagai juruselamat pribadi, sehingga namanya tertulis dalam kitab Kehidupan, luput dari penghukuman di lautan api yang kekal.

Mengerikan sekali.. meyeramkan.. lebih dari semua film horror.. hal ini merupakan refleksi.. bagi orang yang ada diluar Kristus. kita ini.
Penghakiman adalah dihadapan Allah tentunya Kristus yang bertakta, dan semua orang dari segala jaman dan abad akan menghadap takta penghakiman
Pengambaran yang diyatakan bahwa bumi dan segala isinya yang ada akan di hancurkan secara mengerikan, bahkan lautpun menjadi tidak ada .
Bandingan Yes 51:6 :
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
Demikian juga. 2Ptr 3:7-11
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
Hal ini menjadi peringatan agar kita harus hidup suci karena penghakiman yang sangat dahsyat. Pengalaman di Sukabumi gempa bumi tahun 1975, dan tahun 2007 gempa membuat saya merasakan kengerian yang dahsyat..
Ay 14 Lautan api. yang kekal, nasib akhir dari kengerian Rm 2:9; Mat 22:13 tentang dapur api Mat 13:42.. 25..
Sebagai orang percaya kita sadar betapa mengerikan nasib orang yang tidak percaya. Orang�orang yang mengerti akan penderitaan itu, seperti Petrus dan Paulus mereka dalam memberitakan Injil dengan berkobar�kobar dan menangis ini air mata rohani. Bukan sembarangan menangis
Kalau melihat orang yang enak hidupnya tidak percaya jangan merasa iri, karena penghakiman yang mengerikan sedang menanti mereka.
Hal ini mendorong kita untuk ber PI. Bandingkan saja kalau ada anjing yang hilang sampai dimuat di Koran. Kenapa manusia yang hilang kita tidak mencarinya..?

Penyingkapan akan realita penghakiman terakhir sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam penghakiman terakhir setiap orang akan menghadap takhta pengadilan Allah.
Kapan terjadinya penghakiman terakhir, Dispasonil mengajarkan sebelum terjadinya kerajaan 1000 tahun dan setelah kerajaan 1000 tahun. jadi ada dua penghakiman.
Kita percya hanya ada satu penghakiman yaitu pada hari Kristus datang yang kedua kali. Siapa yang menjadi hakim? Pertama, KRISTUS, Yoh 5:22, Kis 17:1, 2Kor 5:10. Kedua, para malaikat Mat 13:41-43, dan Ketiga, orang percaya yang telah dimuliakan 1Kor 6: 2-3.
Siapa yang akan dihakimi? Semua orang yang pernah hidup Mat 25:32, 2Kor 5:10, Ibr 10:30, Rm 14:10. Malaikat yang telah jatuh 1Kor 6:2-3.
Hal-hal apa yang di hakimi?, Yaitu mencakup, perkataan, tingkah laku atau perbuatan dan pikiran � Mat 12:36; 25:35-40, 1Kor 4:5, Rm 2:16, Ef 6:8, Why 20:12
Tidak ada satupun yang dapat kita sembunyikan semua itu kita harus pertanggungjawabkan.
Apa yang menjadi standar penghakiman ? Adalah iman kepada Kristus itu Yoh 5:24, Rm 8:1
Perbuatan baik iman yang dinyatakan
Tujuan penghakiman adalah Menyatakan keselamatan itu bergantung kepada relasi kepada Kristus..

Rev 20:11 :
Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Rev 20:12
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Penghakiman kepada semua manusia pasti, entah orang percaya atau tidak percaya. Menurut Antthony A, Hokema, bahwa Why 20:11-15 mengacu kepada semua orang dan orang percaya akan dihakimi di dasarkan 2Kor 5:10. Penghakiman ini mencakup sikap, tingkah laku, perkataan, pikiran, pelayanan, dan kualitas hidup pokoknya semua yang tidak kudus tidak adil (Mat 12:26, 25:35-40, Luk 12:2, 1Kor 3:10-15)
Penghakiman bagi orang percaya berkaitan dengan perbuatan baik, Standar Penghakiman orang percaya berdasarkan kehendak Tuhan, dan berdasarkan apa yang di percayakan Tuhan berkaitan dengan talenta-uang, karunia, berkat. Namun penghakiman ini juga sebagai pertanggungan jawab dan juga upah, Ibr 6:10, sebagai orang percaya..
Bagi orang tidak percaya mereka akan di hakimi karena mereka tidak percaya kepada Kristus Yoh 3:18, dari segala tempat masa Rm 1:21, 2:14-16. Dan mereka akan di buang kedalam api kekal (neraka) yang sangat mengerikan
Akhirnya makna penghakiman, 1) Sejarah dunia bukanlah sebuah proses yang tidak terarah tetapi sebuah sasaran. 2) Hari Penghakiman menyingkapkan keselamatan dan berkat bergantung dengan relasi seseorang dengan Yesus Kristus. 3) Penghakiman tidak mungkin di hindari dan setiap orang harus serius mengumuli kehidupan yang berkualitas dan bermoral. 4) Hari penghakiman menyatakan kemenangan Allah yang tertinggi dan karya keselamatan-Nya, Penghakiman akhirnya menyatakan kehendak Allah akan terlaksana dengan sempurna.
Maka penginjilan harus menjadi prioritas hidup kita dan kulitas hidup menjadi fokus hidup kita
Solideo Gloria

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 20 February 2009

Rev 20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Rev 20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Rev 20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
Rev 20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Rev 20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Kedatangan Kristus yang kedua dalam penghakiman diungkapkan oleh Yohanes melalui penglihatan sebuah Arasj Putih (Takhta Putih) yang besar. Arasj Putih (Takhta Putih) yang besar mengungkapkan kemuliaan Allah, Kristus duduk diatas takhta keagunganNya (Matius 25:31; Wahyu 14:14), dan langit dan bumi lenyap, Yohanes melihat orang-orang yang telah mati, besar dan kecil, berdiri dihadapan Arasj Putih. Semua yang pernah hidup dalam dunia ini menghadap Arasj Kristus.
Semua Kitab dibuka yang berisi catatan-catatan mengenai semua yang dilakukan orang apakah itu yang baik atau jahat, karena Tuhan mengetahui segala yang pernah dikatakan, diperbuatkan, atau dipikirkan; dan Dia akan memberi pahala atau menghukum setiap orang sesuai dengan apa yang patut bagi setiap orang (Mazmur 28:4; Mazmur 62:13; Roma 2:6; Wahyu 2:23; 18:6; 22:12).
Juga kitab kehidupan yang berisi nama-nama orang percaya dibuka (Wahyu 3:5; 13:8; 20:12). Kitab Kehidupan menentukan apakah seseorang mendapat hidup kekal atau menerima hukuman kekal dalam lautan api. Meskipun orang percaya harus bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan mereka, mereka telah menerima pengampunan di dalam Kristus dan nama mereka tertulis dalam �kitab kehidupan sejak dunia dijadikan� (Wahyu 17:8). Penghakiman di Arasj Putih Kristus menghakimi �orang-orang mati menurut perbuatan-perbuatan mereka� (Wahyu 20:12) dan �setiap orang� yang �tidak ditemukan namanya tertulis dalam kitab kehidupan� akan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:15).
Setiap orang suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus dan perbuatannya dihakimi. Arasj Putih dalam Wahyu 20:11-15 adalah penghakiman orang percaya maupun tidak percaya. Bagi yang namanya ditemukan dalam �Kitab Kehidupan� akan dihakimi menurut perbuatan mereka untuk menentukan pahala yang akan peroleh, dan untuk namanya yang tidak tercantum dalam �Kitab Kehidupan� akan dihukum dalam lautan apiArasj Putih menyatakan beberapa hal yang penting sehubungan dengan akan datangnya penghakiman antara lain :
1. Yesus Kristus adalah Hakim bagi segala bangsa baik yang percaya maupun tidak .
2. Semua orang yang tidak percaya akan dihakimi oleh Kristus, dan mereka semua akan dihukum berdasarkan perbuatan-perbuatan mereka. Alkitab sangat jelas bahwa orang-orang yang tidak percaya �menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan� (Roma 2:5), dan bahwa Tuhan �akan membalas setiap orang menurut perbuatannya� (Roma 2:6).
3. Semua orang percaya juga akan dihakimi oleh Kristus, namun karena kebenaran Kristus telah diperhitungkan kepada mereka dan nama-nama mereka tertulis dalam �Kitab Kehidupan,� mereka akan memperoleh pahala sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan. �Kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus� dan �setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah� (Roma 14:12).
Setiap manusia baik yang percaya ataupun tidak percaya, suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus (Arasj Putih) untuk dihakimi. Semua akan bertekuk lutut dihadapan Kristus dan semua harus bertanggung jawab dihadapanNya (Roma 14:11-12). Bagi yang percaya pada Kristus penghakiman bukan untuk menentukan apakah kita dilemparkan ke dalam lautan api atau tidak, karena bagi yang percaya kepada Kristus tidak turut hukum (Yohanes 3:18). Sekalipun keselamatan kita sudah terjamin di dalam Kristus, kita tetap diminta untuk memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Dalam PB ada catatan tentang penghaikiman: tentang kambing dan domba, upah dalam surat-surat Paulus, dan juga dalam Wahyu 20 ini. Dalam Wahyu 20 ini penekanannya lebih kepada orang fasik, tetapi menurut Leon Moris juga mengenai orang benar. Akan memulai khotbahnya dengan konsep Universalisme: bahwa semua orang akan diselamatkan. Anihilialisme: orang-orang mengatakan bahwa tidak ada neraka.

Ada dua tujuan tentang Aras/Tahkta Putih ini:
Menghakimi semua perbuatan dan dosa manusia: melalui pikiran, niat hati, baik yang kelihatan atau tidak kelihatan. Perbuatan baik tidak menyelamatkan, tetapi bukti hubungan kita sendiri dengan Tuhan yang sudah mendapatkan keselamatan.
Untuk membuktikan bahwa manusia berdoa layak mendapatkan hukuman di dalam lautan dan maut kebinasaan. Alasannya: karena mereka tidak menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi dan nama mereka tidak ada dalam Kirab Kehiudpan.

Ada tiga poin yang akan diangkat:
Penghakiman tahta putih adalah hal yang nyata.
Dalam pengadilan tahta putih itu tidak ada kesempatan untuk bertobat. Tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi orang berdosa. Mereka akan berhadapan dengan Kristus dan menghadapi pengadilan Kristus. Jonathan Edwards dalam bukunya Sinners in the hands of an angry God berkhotbah tentang pengadilan Kristus. Banyak orang yang menangis dan bertobat. Terjadi pertobatan yang besar saat murka Allah dikhotbahkan oleh hamba Tuhan itu.
Menyerahkan hidup kepada Kristus.

Anthony Hoekuma: kenapa mesti ada penghukuman? Agustinus mengatakan gereja ada dua macam: yang kelihatan dan tidak kelihatan. Yang kelihatan adalah orang-orang yang mengaku percaya dan kelihatan ke gereja, sementara siapa sebenarnya orang Kristen sejati yang benar-benar diselamatakan itu kita tidak tahu. Hanya Allah yang tahu. Salah satu fungsi penghakimana adalah benar-benar untuk menyatakan ini yang akan diselamatkan dan dilemparkan dalam lautan api.

Kaum atheis di London, Inggris memasang iklan yang mengatakan Allah itu tidak ada dan segala sesuatu boleh dilakukan. Dalam iman kita, penghakiman itu ada dan siap untuk dilaksanakan. Ada gambaran-gambaran tentang penghaikiman dalam film-film Tinghoa tentang torture yang begitu kejam, tetapi kita harus memberikan gambaran yang sesungguhnya dari Alkitab.

Kita harus berani mengatakan torture supaya apa yang Alkitab katakan itu benar adanya mengenai penghukaman. Perlu diingat, penghakiman yang pertama itu, menurut surat Petrus, dimulai dari rumah Allah: di mulai dari orang-orang percaya. Paulus mengatakan: Aku senantiasa menjaga diriku, supaya jangan-jangan aku sendiri ditolak. Kita perlu waspada jangan sampai pada waktu dipanggil-Nya, ternyata Tuhan tidak mengenal kita.

1. Tuhan duduk di atas tahkta-Nya. Bumi dan langit akan lenyap ketika Ia datang.
2. Kitab Kehidupan akan dibuka. Isi kitab itu membicarakan perbuatan-perbuatan seseorang. Bagi orang-orang yang mengandalkan perbuatan mereka juga akan mendapatkan penghakiman.
3. Manusia berdiri dihadapan tahkta. Mereka berdiri akan dihakimi. Mereka yang namanya tidak berada dalam kitab kehidupan akan mendapatkan hukuman.

Ada teks-teks yang tertentu sulit untuk dikhotbahkan. Salah satunya kitab ini. Sangat problematik. Perlu hati-hati jangan sampai ada kesan Allah menyiksa dan mempermainkan orang. Sepertinya mereka yang dilemparkan ke dalam laut dan maut kebinasaan Allah telah menyiksa mereka dengan sangat kejam. Kita perlu dengan hati-hati menjelaskan apa maksud kalimat-kalimat itu. Jangan sampai ada pendekatan-pendekatan yang sifatnya ancam-mengancam sehingga membuat jemaat menjadi bingung. Khotbah ini sebainya dijadikan sebagai reminder supaya orang-orang sadar akan dosa-dosanya.








Jumat, 13 Februari 2009

JANGAN BERBUAT DOSA LAGI

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 12 Februari 2009
JANGAN BERBUAT DOSA LAGI
Yohanes 8 :1-11
Orang-orang Farisi dan ahli Taurat datang menghadap Yesus ingin menjebak dan mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus. Mereka membawa 1 permasalahan: wanita yang berzinah. Mereka mau melihat keputusan Yesus terhadap masalah ini.
Ada 3 kejahatan yang sangat serius dan bisa dilempari batu: penyembahan berhala; pembunuhan dan berzinah (Im. 20:10; Ul. 22:13-24).
Ada beberapa dilema dalam masalah ini:
Pertama,Kalau Yesus menyetujui melempari batu, maka Yesus akan kehilangan nama baik, karena selama ini, Yesus dikenal sebagai orang yang penuh belas kasihan.
Kedua, Kalau Yesus menyetujui melempari batu, maka Yesus melanggar hukum Romawi yang melarang menjatuhkan hukuman mati
Ketiga, Kalau Yesus tidak menyetujui, maka Yesus melanggar hukum Musa.
Keputusan Yesus di luar dugaan mereka semua, ay 7"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Joh 8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
1. Jadi Yesus mengajarkan bahwa dosa adalah bagian hidup manusia artinya semua manusia adalh berdosa
Ada dosa yang kelihatan, tapi juga yang di dalam pikiran dan hati, mungkin mereka tidak berzinah secara terangan-terangan tapi mungkin mereka berzinah melalui pikiran atu persaan atau dosa yang lain, iri hati- kebenceian dst. Itu sebabnya kita tdk boleh menghakimi Mat 7:1
Mat 7:3-5 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Mat 7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Joh 8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Kepada wanita berzinah, Yesus mengajar:
Yesus memberikan kesempatan bertobat dan memperbaiki hidupnya.
Yesus menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa ini adalah anugerah orang farisi menghendaki penghukuman, itu hukum taurat. Dalam anugerah Allah selalu ada belas kasihan kepada orang berdosa yg mau bertobat.

Ay 6, Walaupun pertanyaan ini adalah jebakan supaya Yesus melakukan kesalahan yaitu kalau Dia mengizinkan untuk di lempari batu, Dia menyalahi hukum pemerintah Romawi Yesus di persalahkan dan kalau tidak menghukum berarti kompromi dengan dosa.
Yesus menyelesaikan dosa dan konsep tentang berdosa dalam ay 7: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa� �Dengan kata lain tidak orang yg tidak berdosa,Yesus mau mengatakan bahwa Semua orang berbuat dosa (Roma 3:23).
Jadi bukan perbuatannya, tapi manusianya. Bukan karena dia berzinah dia berdosa tetapi karena dia orang berdosa, maka ia berzinah.
Dosa berzinah sangat cepat mendapatkan resiko dan respon dari manusia. Padahal dosa berzinah secajajar dgn dosa lain seperti Gal 519-21 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. itu semua sama.Jadi Paulus mensejajarkan dosa cabul dgn dosa yang lain
Joh 8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Menujukan hanya Yesus yang tidak berdosa

Ay 11, Akupun tidak menghukum engkau, Berarti Yesus bisa menghukum tapi DIA tdk menghukum, yang berhak menghukum karena Tuhan, tetapi memberikan anugerah pengampuan karena yang berhak mengampuni hanya Tuhan. Jadi yang bisa menyelesaikan dosa adalah Tuhan Yesus bukan hukum taurat.

Dalam pelayanan, ada pelayan yang berdosa. Bagaimana sikap gereja???
Bahkan pemimpin juga berdosa.
Misalnya: MUI melarang merokok, apakah itu sebenarnya strategi untuk korupsi lebih banyak lagi, karena melalui larangan itu, pabrik rokok akan �Terpancing� untuk menyogok.

Tema minggu lalu adalah buanglah semua berhala.
Usul tema: kemunafikan dan ketidakberdayaan.
1. Sang wanita terlihat begitu tak berdaya, sedangkan orang Farisi terlihat begitu berkuasa / ambisius. Padahal dalam hati, mereka tak memiliki kepuasan, maka mereka ingin mencobai Yesus. Mereka juga mempraktekkan hidup ganda, apakah mereka betul hidup suci, atau mereka sendiri juga berzinah. Bahkan ada penafsir yang berkata bahwa wanita yang berzinah ini langganan dari orang Farisi.
Seharusnya wanita yang tak berdaya ini mendapat belas kasihan, tapi orang Farisi memakainya sebagai alat untuk menjebak Yesus.

2. Siapa yang berhak menghukum?
Yesus mau menyadarkan hukum moral dalam hati, dari pada yang tertulis. Dan benar, setelah Yesus mengatakan bahwa yang tak berdosa boleh melempar batu, satu per satu pergi, dimulai dari yang tua.
Hanya Yesus yang tak pergi, itu berarti bahwa hanya Yesus yang berhak menghukum. Itulah Yesus. Yesus adalah Allah sendiri yang berdaulat mengampuni dosa.
Namun, Yesus tak menghukum, melainkan memberi anugerah.
Yesus juga menghargai wanita ini dengan menyebut �Gunei,� istilah yang sama yang Ia gunakan untuk ibunya, Maria.
Jadi istilah itu adalah istilah yang terhormat = Yesus menghargai wanita ini.

Dietrich Bonhoeffer: Cheap grace dan costly grace. Jangan berpikir bahwa orang yang berdosa bisa berdosa seenaknya, kemudian bisa minta ampun lagi. Itu membuat pengorbanan Yesus menjadi murah.
Jadi orang bisa tak berdosa lagi, bila melihat harga yang mahal dari pengorbanan Yesus.

Pepatah Chinese: 1 langkah jatuh, menyesal seumur hidup. Tapi, dalam Tuhan, ada pengampunan (I Yoh. 1:9). Jadi bagi orang berdosa, ada pengharapan dan pengampunan.
Lalu bagaimana sikap kita kepada orang berdosa??? Selama masih hidup, ia masih ada kemungkinan berdosa, tapi juga ada kemungkinan bertobat.
Sepanjang orang itu masih ke gereja, orang itu mendengar Firman Tuhan, ia bisa berdosa.
Orang Farisi adalah orang yang tak memberi kesempatan bagi orang berdosa. Kalau gereja seperti ini, maka gereja itu akan terkenal sebagai gereja yang tak memiliki kasih.

Betapa jahatnya hati manusia. Tersembunyi bagi manusia, tapi terbuka bagi Tuhan. Tuhan tahu semua isi hati manusia.
Manusia suka berbuat dosa bila merasa sendiri / tak ada yang melihat.
Dosa:
1. Kelihatan / tidak.
2. Ketahuan / tidak.
3. Sekarang / nanti.
Wanita.
Wanita ini berbuat zinah, ketika ia merasa tak ada orang yang melihat.
Orang Farisi.
Memberikan banyak �Kebingungan� pada Yesus.
1. Umur wanita ini ada yang mengatakan antara 12 tahun sampai 12 � tahun.
Kalau umurnya di bawah 12 tahun, ia bisa bebas tanpa dihukum.
Kalau umurnya di atas 12 � tahun, ia harus dihukum.

2. Kalau wanita ini dihukum, maka ia melanggar apa yang diomongkan-Nya sendiri selama ini. Tapi kalau tak dihukum, ia melanggar hukum Musa.

3. Dosa itu sama semua. Paulus meletakkan semua dosa sama (Gal. 5).
Mengapa sebagai pemimpin, mereka tak menghalangi perbuatan itu??? Mengapa mereka tak menyadari kegagalan mereka, sebagai pemimpin, tapi �Jemaatnya� berdosa.
Yesus sangat tenang, waktu angin ribut, juga waktu diberi dilemma semacam ini.
Kita.
Bagaimana dengan kita sendiri??? Apakah ketika tak ada orang yang melihat / tahu, kita berbuat dosa??? Bagaimana kalau Very Idham Henyanshah; Dorce dan orang-orang berdosa lainnya ada di tengah kita??? Bagaimana kalau aktifis gereja, pelayan, penatua, pendeta berdosa???

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
13 Februari 2009

Tujuan : Patut bersyukur bila Tuhan masih berkenan mengampuni. Hal- hal yang memalukan harus kita tanggalkan. Tuhan bersabda jangan berdosa lagi, adalah suatu peringatan yang indah, vital dan prima

Latar Belakang: Tuhan Yesus dihadapkan pada suatu jebakan dari ahli Taurat dan orang Farisi.
Jebakan ini berhubungan dengan dua hukum yang bertentangan pada masa itu. Yaitu hukum Taurat yang masih dijunjung tinggi oleh orang Yahudi, yang menyatakan hukuman mati atas orang yang berzinah dengan cara pelemparan batu ( Ul. 22;24) dan hukum pemerintahan Roma yang melarang tindakan hukuman mati bagi siapa pun menurut hukum adat istiadat Yahudi ( hukum Taurat). Bandingkan dengan Yoh 18:31
JIka Tuhan Yesus menuruti hukum Taurat, Ia akan dituntut oleh pemerintahan Roma karena bertindak main hakim sendiri. Jika Tuhan Yesus menuruti hukum Roma dan menolak hukum Taurat, maka Tuhan Yesus akan dicap sebagai penghianat bangsa dan akan dibenci oleh bangsa Yahudi.

Dihadapkan pada jebakan dan penolakan keberadaan Diri-Nya sebagai Allah, Yesus Kristus menyatakan kasih dan pengampunan Ilahi yang dinyatakan dalam beberapa hal sbb:
a. Semua manusia adalah orang berdosa. (Ay 7)
Orang Farisi dan ahli Turat sadar mereka orang berdosa sehingga mereka pun tidak berani melempar perempuan itu. Ini adalah suatu pengakuan yang nyata.
b. Yesus Kristus mempunyai kuasa untuk menghukum manusia yang berdosa dan juga memberi pengampunan ay 11 �tidak menghukum engkau
Tidak menghukum perempuan itu bukan berarti bertoleransi atas dosa yang telah diperbuat. Perkataan ini menunjukkan akan ketidakberdayaan manusia atas dosa yang membawa mereka kepada maut. Hanya dalam diri Yesus Kristus sebagai Allah itu sendiri yang mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa manusia dan memberikan hidup (kelepasan, dan kelegaan dari kungkungan dosa)
c. Yesus Kristus datang untuk memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar. (ay. 11)

Satu hal yang sulit dihadapi ketika Yesus menghadapi dua hukum. Yesus memperlihatkan sikap bagaimana menyikapi kejatuhan orang lain. Ia memperlihatkan ungkapan kasih Allah. Bdk. Salomo dalam memutuskan kasus perebutan bayi. Yesus mengambil keputusan tanpa melawan hukum sekaligus menyatakan hikmatNya. Tuhan hadir bukan untuk ubah budaya, tetapi hadir tanpa mendistorsi kebudayaan. Jangan legalistik tetapi ada belas kasih.

Tiga hal: (1) Orang berdosa mencobai Tuhan Yesus. Yesus menghadapi buah simalakama (2) Orang berdosa disuruh untuk menghakimi. Ttp mereka tidak sanggup untuk menghakimi karena mereka juga orang berdosa. (3) Orang berdosa ngotot dan kalah.

Yesus menghadapi dilema: maju kena mundur kena. Mengapa Yesus melarang berdosa lagi? (1) ada konsekuensi penghukuman (2) Yesus sudah membebaskan diadari perempuan itu dari hukuman (ay.7, 11: bukan alasan untuk tidak mendisplin dosa jemaat tetapi menyatakan rencana penebusan Allah di salib. Aplikasi: (1) jangan mempermainkan anugerah Tuhan dengan terus berdosa karena ada konsekuensi; (2) Tuhan Yesus sudah membebaskan kita, apa balasan kita? jangan berbuat dosa lagi tetapi memuliakan Dia dengan tubuhmu.

Dua hal: (1) Apa yg menjadi standar manusia menghukum seseorang? Taurat, adat, hukum negara? Manusia masih bisa kompromi, tetapi Allah tidak bisa kompromi. Upah dosa= maut. (2) Cara pandang Tuhan Yesus menghadapi orang berdosa � belas kasih, simpati, rahmat kepada yg berdosa. Ilustrasi: kontrak mati pencopet di Yogyakarta, sekali mencopet tidak bisa bertobat lagi karena sudah terikat kontrak mati. (cf. Harian Kompas). Itulah cara dunia ketika memandang seorang berdosa: tiada ampun, tiada belas kasihan. David Atkinson: pengampunan adalah suatu konsep perubahan dinamis. Pengampunan mematahkan perangkap ke dalam suatu determinisme fatalistik. Pengampunan sadar akan adanya kenyataan kejahatan, kesalahan dan ketidakadilan, namun berusaha menanggapi kesalahan dengan cara yg kreatif untuk kemungkinan-2 baru.

Yang mereka tuntut adalah judgement dan punishment. Mereka sudah judge, tetapi mereka menuntut punishment dari Yesus. Yesus ada judgement, ttp tidak memberi punishment, karena ada belas kasihan. Yesus tidak tolerir dosa. Perempuan ini diseret ke orang ramai sudah merupakan punishment. Mereka mengharapkan lebih dengan tujuan menjerat Yesus. Belas kasihan: tahu judgment, tetapi mau melepaskan punishment, itulah compassion.

Christianity Today: Paus Benedictus: �Luther was right� dlm hal Sola Fide dan Sola Gracia. Tiga hal besar: (1) paradigma baru: pelayanan Yesus adalah pelayanan yg berbeda. Sorotan Injil: orang2 yg tidak layak tetapi diberi anugerah (2) soroton teologis: Karl Barth: dalam manusia, orang akan jadi dua hal: being in itself; being to itself, tolok ukur standar dari luar. (3) pengampunan dan kasih melahirkan suatu pertobatan.

Yesus: �Jangan berbuat dosa lagi�. Apakah perempuan ini berbuat lagi atau tidak? Koridornya hukum kasih. Ada dua kebenaran dalam hal kasih (1) tidak melepaskan seseorang dari tanggung jawab dosanya. Ketika seseorang terus berdosa, ada hukuman (2) diberi kesempatan untuk berbuat sesuatu yang lebih baik lagi. Pengampunan adalah kesempatan untuk memulai yang baru, berbuat yg benar.

Latar belakang hukum yg ditegakkan oleh Ahli Taurat adalah Im 20: perempuan bersuami yg menyeleweng. Ul 22:23f: klasifikasi mencakup gadis. Ada hukum positif dan hukum negatif. Hukum positif: jiwa dari undang-undang itu sendiri. Bukan spt Polantas menunggui orang yg melanggar lalu lintas. Yesus ingin orang mengenal hukum positif, yaitu bagaimana menjaga kehidupan supaya kudus. Aplikasi: mengajak jemaat untuk melihat hukum2 Allah dari sisi positif: sadar hukum, taat, takut. Yesus memberi kesempatan kepada wanita itu untuk tidak berdosa lagi. Tetapi bandingkan perikop berikut: Yesus terang dunia.

Peran orang Farisis dan ahli Taurat: (1) jika mereka tidak berfungsi sbg gembala, maka mereka mengurus apa yg tidak harus diurus. (2) disitu ada kebencian pada Yesus, sehingga apapun digunakan untuk serang Yesus. (3) para tokoh agama tidak berfungsi sbg terang. Mereka adalah pencipta kegelapan, tidak menjadi inspirasi kebenaran bagi manusia, tetapi membawa kegelapan (dlm diri wanita itu) menjadi lebih gelap lagi dengan cara penyelesaian mereka. Yesus bercerita tentang grace dan law. Law seharusnya membuat orang memahami grace tetapi grace tidak membuat law tiada. Tokoh agama: menciptakan hukum, tetapi tidak menerapkan pd diri sendiri. Yesus: ukuran yg mereka buat sendiri, mereka sendiri tidak lolos. (1) Yesus memberi kesempatan kepada wanita itu. (2) Yesus bicara perubahan. Jangan berbuat dosa lagi. (3) Yesus mendorong perempuan untuk memulai yg baru: �Pergilah ��

Rumah ibadah dijadikan tempat pengadilan bukan lagi tempat untuk beribadah. Ada hakim, pendosa dan pendakwa. Tetapi tidak ada pengacara. Mereka tidak datang untuk menyelesaikan dosa tetapi untuk menghakimi. Yesus tahu maksud busuk mereka.
Mereka melepaskan pria itu, tetapi menangkap perempuan itu.
1. Yesus tahu apa yang menjadi motifasi mereka. Ada yang mengatakan Yesus menulis, Hukum Taurat, hukum kasih, daftar2 dosa.
2. Kalimat Tuhan Yesus tidak memberikan hukuman itu tetapi lebih menyadarkan mereka akan keberadaan mereka, siapa mereka dan bagaimana mereka sendiri. Maka mereka pergi.
3. Kesempatan itu Tuhan Yesus berikan agar perempuan itu mengalami perubahan.

(1) Dosa itu variable, perempuan itu memang berzinah. Tetapi ahli taurat itu menangkap yang lemah melepaskan yang kuat. (2) Dosa itu dilakukan dengan bebas tetapi pasti akan dibuka. (3) Dosa itu ada konsekuensinya: dipermalukan dan kematian. (4) Dosa membutuhkan pengampunan, bukan dibahas, dilihat. Dosa harus dihentikan, ditinggalkan maka Tuhan Yesus mengatakan jangan berbuat dosa lagi.

Yohanes: Yesus adalah Allah. Ps.8: Yesus adalah Allah yg punya hak untuk mengampuni. Yesus berkuasa. Ps.4: Akulah Kristus itu. Untuk orang2 yg bertobat ada berbagai cara untuk terapi: behavior, kognitif dan family therapy (karena ia memberontak dlm keluarga, sehingga penerimaan keluarga itu penting). Bagaimana sikap gereja terhadap orang berdosa? Kapan gereja bisa menerima kembali orang berdosa? Kapan gereja bisa membuka tangan menerima orang berdosa?

� Mengajak orang yg datang (1)yg belum jatuh ke dalam dosa, jangan berdosa (2) yg sudah diampuni, jangan berdosa lagi. Perzinahan tidak hanya satu pihak (konteks: wanita itu tetapi juga prianya). Definisi: Zinah dalam pikiran juga berzinah. Seksualitas dan sadism. Seksualitas: terpikat terikat hanya melalui seks. Tdk melihat ada cara lain. Sadism: powerlessness to be. Ia tidak bisa hadir dengan keadaan dirinya sendiri tetapi dengan sadisme. Tokoh agama: lupa bhw agama punya dua arti dari agama: relegare dan religare. (1) diikat (untuk hidup sesuai yg ditetapkan); (2) sekali lagi: beri kesempatan.
� Pengalaman Paulus: dia sadar dia gagal; dia ingin buat baik tetapi tidak bisa. Nafsu manusia: ingin yg paling menyenangkan menjadi godaan yg besar sekali. Dosa lahir dari godaan luar dan nafsu di dalam. Akibat: maut.
� Sebenarnya melanggar satu hukum sama dengan melanggar semua. 1 mobil punya 5 pintu, satu tidak dikunci semua bisa dicuri. Zinah dan irihati sama. Hari ini kita datang kpd Tuhan tidak ada yang lebih baik satu dari yang lain. Dalam dunia sekuler ini kita perlu hidup yang sakral, ketika semua orang pergi, Tuhan Yesus tinggal di sana sendirian. Ia datang untuk melepaskan orang berdosa. Rahmat lebih indah daripada taurat. Pada umumnya manusia berdosa, kalau tahu, sengaja...:
a. Tidak takut Tuhan
b. Tidak mempertimbangkan akibat
c. Tidak jaga martabat (citra ciptaa itu indah, manusia akan melarat)
d. Tidak jadi berkat (tidak berfikir bahwa ada akibat).
Ketika Tuhan Yesus bertanya tidak adakah yang menghukum, tetapi mengapa Dia juga tidak menghukum? Hanya Yesus yang tahu apa yang ada di dalam hati wanita itu. Entahkah di bertobat karena takut mati, sakit, dll. Jadi hanya Yesus yang tahu apa yang di dalam hati perempuan itu. Alkitab tidak menulis apa2 yang ditulis oleh Tuhan Yesus.
� Between judge as the savior. Tugas kita adalah kalau bisa memberikan pengampunan mengapa tidak. Ampun itu tidak hitung lagi, bukan hanya forgive tetapi juga forgetting. Yang mengampuni itu menderita dan yang diampuni juga menderita. Yesus tahu ia harus di hukum, tidak bisa tidak di hukum, maka Ia menanggung dan mengampuni manusia. Domba Allah menghapus dosa manusia, Ia menanggung laknat, kutuk manusia. Ia menanggungnya dan membebaskan manusia berdosa itu. Ia datang bukan meniadakan tetapi Ia menggenapinya. Let go � Yesus melepaskan dia. Ada yang pergi tetap membawa dosa (batu2 mereka ada). Tetapi perempuan ini pergi dengan kelegaan karena ia mengalami pengampunan. Banyak orang yang ahli taurat tetapi kehilangan rahmat.

Kamis, 05 Februari 2009

�HANCURKAN BERHALA �BERHALA KEHIDUPAN�

Pmbahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 05 February 2009

�HANCURKAN BERHALA �BERHALA KEHIDUPAN�
(Kel 20:4-6)
Exo 20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
Exo 20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Exo 20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
Exo 20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Exo 20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Exo 20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
Exo 20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Secara umum, ada 3 bentuk kalimat dalam bahasa Indonesia, maupun bahasa yang lain, yaitu:
[1]. Indicative (casual / ordinary statement).
[2]. Imperative.
[3]. Interrogative.
Kalimat imperative / perintah itu sendiri dibagi 2 lagi: command dan prohibition.
Command = Kalimat perintah yang bersifat aktif.
Prohibition = Kalimat perintah yang bersifat pasif.
Kalimat prohibition itu juga ada 2 jenis: permanent prohibition (lo) dan temporary prohibition (al).
Dalam kontex 10 hukum ini, prohibition yang dipakai adalah permanent prohibition.
Sedangkan temporary prohibition banyak dipakai di Amsal, yang mengindikasikan kemungkinan disesuaikan pada zaman berikutnya.
Dalam bagian ini, Tuhan sendiri memberikan permanent prohibition untuk manusia bukan hanya memiliki obyek sembahan yang lain (hukum I), tapi juga cara menyembah yang sama seperti penyembahan bangsa lain (hukum II).
Konsep penyembahan yang benar bukan hanya di dalam gereja, tapi dalam hidup.
Yesaya mengingatkan bahwa penyembahan itu dilakukan setiap hari (Yes. 50:4).
Manusia membutuhkan Tuhan dalam hidupnya, kalau mendapat ilah yang salah (menyembah berhala / idolater), maka hidupnya akan letih lesu.
Kata �Letih lesu� yang sama dipakai untuk menunjukkan orang yang letih lesu karena menyembah berhala (Yes. 44:12).

Berhala = bukan hanya patung, tapi juga 3 ta = Tahta, Harta, Wanita.
Dalam bahasa Chinese, cemburu = ce sie = membenci yang jahat.
Mengapa manusia mau membuat berhala?
[1]. Secara natur, manusia dicipta serupa dan segambar dengan Allah.
Maka manusia memiliki pikiran, kehendak, emosi.
Maka kalau manusia berkehendak membuat berhala = ingin lepas dari control Allah = dosa.
Justru pada saat manusia ingin bebas dari Allah = mencelakakan / mematikan / membahayakan dirinya sendiri = boomerang.
Oleh karena Allah tahu hal itu, maka Allah melarang jangan membuat berhala.
[2]. Karena manusia ingin mengutamakan / mencari kekuatan yang lain.
Manusia meragukan kekuatan Allah (I Yoh. 2:16), maka mencari kekuatan yang lain.

Berhala dikaitkan dengan tradisi Chinese (dalam suasana Imlek).
Banyak orang Chinese yang masih terikat dengan tradisi yang tanpa disadari, walaupun sudah masuk gereja.
Mis.: Ada yang masih memiliki patung-patung.
Tapi, hati-hati waktu berkhotbah tentang hal ini, karena ada banyak jemaat yang memang masih demikian, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tak dikehendaki.
Berhala modern = hari Minggu masih berdagang, bertemu customer, mau prospek orang yang memang hanya bisa hari Minggu, sehingga semua itu menghalangi tak bisa ke gereja.
Berkat kalau kita membuang semua berhala dalam hidup kita (Im. 26:3-13).

Manusia suka membuat idol (berhala) dalam hidupnya. Mis.: American Idol, dll.
Idol = sesuatu / seseorang yang diperilah, sehingga menggantikan Allah sendiri.
Tuhan sangat tidak suka akan hal itu.
Maka Tuhan mau mengembalikan masyarakat yang polytheist menjadi monotheist.
Berhala modern = Mamon.
Mamon terjemahan umum adalah uang / harta, tapi kata �Mamon� itu ditulis dalam huruf besar = sesuatu yang diperoknum sedemikan rupa, sehingga menggantikan Allah.
Tuhan mau kita mengutamakan dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati (v 6, cf. Matt. 22).
Bukan hanya ada perlunya saja, baru ingat Tuhan.
Mis.: Mobil kalau bannya semua baik, tak perlu ke bengkel, tapi kalau kempes, baru ingat bengkel. Manusia juga, kalau semua baik, tak perlu Tuhan, kalau ada masalah baru ingat Tuhan.

Berhala = sesuatu yang �Bisa� menggantikan Allah, yang menjadi sandaran kita.

Tuhan mau kita memprioritaskan kasih kita pada Tuhan, bukan yang lain.
Maka dikatakan di sini mengenai �Allah yang cemburu.�
Bila manusia tak mengasihi Allah dengan segenap hati / membagi kasih kepada yang lain, maka Allah akan cemburu (v 5).
Kalau Allah sudah cemburu, maka Tuhan akan memberikan hukuman, bahkan sampai kepada keturunannya.
Tuhan berkata bahwa kalau ada orang yang mengasihi saudaranya, keluarganya, pekerjaannya, segala milikinya, . . . , ia tak layak (Lk. 16).
Berhala yang utama pada zaman ini adalah pekerjaan, karena, resesi / tekanan hidup / kebutuhan sehari, membuat seseorang menjadikan pekerjaan berhala baginya.

Waktu Israel keluar dari Mesir, Allah ingin orang Israel benar-benar hidup yang baru, tak seperti orang Mesir. Orang Mesir adalah orang yang Polytheist.
Manusia ingin Allah yang dapat dikontrol. Allah tak bisa dikontrol, maka manusia ingin mencari Allah baru. Dari situlah berhala itu muncul.
Maka waktu manusia ingin mengatur sesuatu, dari situlah muncul berhala.
Salomo orang yang sangat berhikmat, tapi jatuh dalam penyembahan berhala.
Tuhan merobek kerajaan menjadi 2 = hukuman Tuhan.
Kalau Tuhan menghukum, hukuman-Nya serius.
Maka ada perkataan �Mari menyembah Allah Daud,� bukan �Allah Salomo,� karena Allah Salomo tak jelas.
Kecemburuan Allah diulang di Yohanes, bahkan sampai Yakobus.
Allah mau kita mentaati Dia bukan dengan paksa, tapi dengan tulus / rela.
Karena, Allah tahu kalau kita menyembah yang lain, maka hidupnya akan hancur.
Setiap orang punya berhala dalam hidupnya.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 06 February 2009

Tremper Longman III mengatakan,�Ketika kita mengamati hukum-hukum Musa, kita mendapati bahwa hukum-hukum ini berhubungan dengan isu-isu penting yang beraneka ragam dan mencakup hubungan antara Allah dengan manusia dan antara sesama manusia. Umpamanya, kita dapat melihat bahwa sebagian besar hukum-hukum dalam Kitab Imamat dan Bilangan berhubungan dengan ibadah formal bangsa Israel, tetapi ada juga hukum-hukum yang berhubungan dengan bangsa Israel sebagai seorang anggota masyarakat dan dalam menjalankan peraturan-peraturan moral yang khusus. Kitab Keluaran dan Ulangan juga berisi hukum-hukum yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk bermoral, anggota masyarakat dan orang-orang yang beribadah.�
Dasar dari hukum Perjanjian Lama adalah Dasa Titah. Dalam Dasa Titah ini ada tiga hukum yang diangkat ketika kita menggumuli tanggungjawab kita, kepada hukum yang telah diberikan oleh Allah sendiri kepada bangsa Israel.
Pertama, hukum moral menyatakan prinsip-prinsip Allah untuk berhubungan yang benar dengan Dia dan dengan sesama. Sepuluh hukum merupakan ekspresi kehendak Allah yang paling jelas dan kuat untuk umat-Nya.
Kedua, hukum-hukum sipil. hukum-hukum ini mengatur bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah yang menjadi umat pilihan-Nya.
Ketiga, ialah hukum ritual yang menggambarkan bagaimana bangsa Israel harus menyembah Tuhan.
Dasa Titah berlatar belakang sejarah, dalam hal ini sejarah dari anugerah Allah kepada bangsa Israel. Jadi bukannya kebetulan bahwa Dasa Titah di mulai dengan sebuah prolog sejarah yang mengingatkan pembebasan dari Mesir. Pemberian Dasa Titah kepada bangsa Israel di Sinai terjadi dalam sebuah konteks hubungan yang ramah, di mana Allah ingin menjalin sebuah relasi dengan umat-Nya. Allah membuat kehadiran khusus-Nya berdiam di tengah bangsa Israel, sebab itu kekudusan-Nya tidak akan membiarkan pemberontakan sedemikian nyata tetap berlangsung.
Hukum kedua dari dasa Titah ini, bermaksud agar kita menjauhkan diri dari penyembahan kepada berhala, baik itu berhala batu atau logam yang mencobai bangsa Israel, atau berhala2 yang tidak berbentuk seperti kuasa, kontrol dan kekayaan di masa kini.
Tangan kita terlampau cepat merasa aman dan bebas dari bahaya penyembahan berhala, hanya karena kita tidak menyimpan satu patung pun di rumah kita. Namun demikian, �dosa besar� ini tidak terutama berkenaan dengan ada tidaknya benda-benda tertentu di luar kita. Idolatry adalah bahaya serius, sebab ia merasuk, menusuk dan menyusup ke dalam jiwa. Karena itu, tepat sekali apa yang dikatakan William Barclay,�Bahwa penyembahan berhala bukanlah sebuah relik antik dari masa silam, melainkan ancaman nyata untuk masa sekarang.�
Pola pikir dan sikap hidup yang bagaimanakah yang dapat dikategorikan sebagai penyembahan berhala? Barclay mengungkapkan akan hal ini dalam dua hal.
Pertama, penyembahan berhala dimanifestasikan dalam bentuk sikap dan praktek memperlakukan alat sebagai tujuan. Benda yang awal mulanya dengan tujuan baik, dimaksudkan untuk membantu manusia merasa dekat dengan Tuhan, lambat laun berubah fungsi dan posisi menjadi �tuhan� itu sendiri. Tidak lagi sekadar �alat ibadah� tapi �pusat ibadah�. Karena itu, penyembahan berhala adalah dosa yang sangat serius. Ini merupakan �kudeta� terang2an terhadap Allah.
Kedua, idolatry menurut Barclay, adalah ketika orang menukar �pribadi� dengan �materi�. Ketika benda lebih diutamakan ketimbang manusia. Inti penyembahan berhala adalah, orang menyembah benda, bukan pribadi. Beribadah kepada benda mati, bukan kepada Allah yang hidup. Berhala bisa berwujud apa saja. Pokoknya, apa saja yang bukan Tuhan � yang oleh seseorang dianggap sebagai yang paling penting dan paling utama dalam hidupnya, itulah berhala. Dan ini justru merupakan ciri paling mencolok dari modernisasi.
Idolatry sampai saat ini masih bernapas dan bertenaga. Ia sama sekali bukan cuma penyakit orang2 primitif. Ketika �alat� menjadi �tujuan� dan ketika �benda� lebih penting dari Allah atau �manusia�, penyembahan berhala hadir di situ. Ada aspek lain dari idolatry yang sama berbahayanya, yaitu bahwa di samping mempertuhankan berhala, orang-orang memberhalakan Tuhan.
Brasnilaw Malinowsky, seorang antropolog terkenal, menulis sebuah buku yang berjudul �Science, Magic and Religion�. Kesimpulannya, kata Malinowsky, ketika sesuatu sudah dapat dikerjakan sendiri oleh tangan manusia, maka mereka tidak memerlukan bantuan dari luar. Science sudah cukup, dan Tuhan tidak perlu ikutan. Baru tatkala keadaan bertambah buruk, tak bisa lagi dikendalikan oleh science, manusia membutuhkan magic. Artinya, manusia membutuhkan Tuhan, tapi �Tuhan� dalam pengertian tertentu. Yaitu Tuhan yang melayani kebutuhan serta kepentingan tertentu. Tuhan yang melayani kebutuhan serta kepentingan manusia. �Tuhan magic� .
Almarhum Pdt. Eka Darmaputera mengatakan,�Tuhan ini disembah dan dipuja, tapi ujung2nya untuk melayani manusia! Itulah inti penyembahan berhala. Berhala disembah, tapi apakah untuk kehormatan berhala itu sendiri? Tidak! Berhala itu disembah sebagai suatu metode penakluk agar ia bersedia melayani si penyembahnya.�
Kategori yang ketiga yang disebut sebagai religion, yaitu ketika manusia menyembah Tuhan semata-mata karena Dia Tuhan. Apapun yang dilakukan-Nya, apapun yang Dia berikan. Tanpa syarat, tanpa pamrih. Dia adalah Allah Mahakuasa yang memiliki kita, dan kita adalah hamba-hamba-Nya. Aku menyembah-Mu, Tuhan, karena Engkau adalah Tuhan! Yang empunya kehidupan ini, dan yang layak untuk menerima penyembahan, puja dan puji dari selama-lamanya sampai selamanya.
Penutup: Mazmur 63:1-5

Aksiologi seseorang mempengaruhi keutamaan hidup seseorang. Aksiologi adalah cara pikir filosofis dalam sistem nilai hidup seseorang. Aksiologi dalam dunia pendidikan dalam masa kanak-kanak, adalah abstrak tapi makin lama akan semakin konkret. Saya berdialog dengan anak-anak, mereka igin sekali jadi Spiderman. Saya katakan untuk menjadi Spiderman susah karena gedung pencakar langit jarang, ada lagi yang mau menjadi wonder woman. Masalahnya dalam hidup kita tatanan nilai dalam hidup orang Kristen, kita seharusnya kita memuliakan Tuhan. Ada porsi dalam hidup kita yang menjadi idola. Harusnya keutamaan yang kita berikan.

Beberapa tahun ini sedang gencarnya disukai oleh orang tertentu, khususnya HT menghancurkan patung, boneka, dsbnya. Tetapi mereka mulai mempertanyakan Keluaran 20 ini. Sederhana saja, ayat 3, artinya yang tidak berbentuk, ayat 4-5 adalah yang berbentuk, dan efeknya.

Tuhan selalu mengingatkan kita supaya kita terlepas dari ketergantungan mental dan rohani, dari yang bukan Tuhan. Ada istilah yang sangat bagus, Escape from fredom adalah istilah yang sangat bagus ketika kita dibebaskan dari dosa, dan ketergantungan rohani yang bukan Tuhan, kita itu tidak betah dengan kebebasan yang bukan Tuhan. Renungkan dalam hidup kita, apakah kita bebas di dalam Tuhan? Apakah kita melarikan dari fredom yang Tuhan berikan. Bukan sesuatu yang mungkin secara nyata, tetapi kecenderungan hati yang selalu ingin dijajah dan dijajah lagi.

2 hal dari poin ini:
Apa itu berhala? Sering kali yang dimaksud berhala berupa patung atau kasat mata. Dalam poin ini, mungkin jemaat kita tidak ada yang memilikinya. Tapi FT tidak hanya bermaksud demikian, FT berkata bahwa �allah lain� artinya tidak ada yang akan dijadikan tandingan di hadapan-Nya, karena Dialah yang paling agung dan mulia. Musa memulai dengan menyebut dengna Tuhan Allah. Kemudian ayat bicara tentang aplikasi, allah yang lain itu apa? Ayat ke 5 adalah jangan sujud menyembahnya artinya mencurahkan segenap daya, melebihi apa diberikan kepada Tuhan. Jadi apa itu berhala sesungguhnya? Tanpa kita sadar, kita melakukan perselingkungan rohani karena selain memiliki Allah tetapi tanpa disadari di hati yang terdalam ada allah lain. Perselingkuhan ini sangat bahaya, ada jemaat yang mensakralkan salib, simpan di bawah bantal supaya tidak ada roh jahat. Bahkan ada yang berdoa menghadap gambar Tuhan Yesus, bukankah itu adalah berhala?
Hancurkan berhala-berhala dari kehidupanmu. Tentu ada alasan Tuhan berkata demikian, ada 2 alasan? Pertama, karena ada ancaman hukuman. Tuhan akan menyatakan hukuman-Nya atas orang yang menyembah allah lain, karena Allah cemburu. Bukan hanya emosi semata-mata, tapi hak dan kemuliaan-Nya direbut dari Allah oleh manusia. Kedua, Tuhan akan membalas. Dalam bahasa asli menggunakan kata �afa�, memiliki arti penghukuman karena penyelewengan yang dialih fungsikan kepada ciptaan, maka Tuhan akan membalasnya. Juga karena Allah begitu mengasihi kita, masa kita membalas dengan mengkhiananti cinta kasih-Nya. �Khesed� Tuhan bukan hanya sekadar baik, tetapi khesed adalah kebaikan Tuhan dari kekal sampai selama-lamanya, kasih yang tidak berakhir. Ayat 2, Allah menyatakan kasih-Nya kepada umat Israel, Inilah alasan yang kedua. Di dalam hal ini, penulis memaparkan siapa diri Allah dan siapa manusia (Israel), mereka adalah orang yang hidup yang tanpa pengharapan, terbelenggu. Ini adalah pertolongan tangan Tuhan, sehingga manusia dibebaskan dari belenggu.

Pertanyaan yang saya ajukan adalah mengapa Tuhan melarang sesembahan patung dan berhala:
patung dan berhala itu palsu. Segala sesuatu yang divisualkan adalah palsu. Allah adalah roh, ketika hal ini divisualkan maka itu adalah sesuatu yang salah, Allah yang benar adalah roh dan kita harus menyembah dalam Roh dan Kebenaran (Yoh 4:24). Tetapi kecenderungan manusia memang demikian, memvisualkan segala sesuatu, bisa dilihat, diraba, didengar seperti orang Israel ketika mereka membuat lembu emas.
Ada yang namanya ketimpangan dan percabangan hati. Jika adalah ilah dan Allah itu akan saling berjuang. Kita tidak bisa menyembah Tuhan + berhala, kita harus memilih.
Ayat 4, sebab Aku Tuhan Allahmu, itu merupakan syema bahwa Tuhan itu hidup. Mzm 135: 15-17 Tuhan ingin katakan, bahwa apapun yang dibuat manusia itu dilayani, tapi Tuhan tidak dilayani. Seharusnya kamu percaya kepada Allah yang hidup ini, bukan pada allah yang mati.

Apa saja bisa kita jadikan berhala.
Tinjau dari sudut kegunaan. Semua itu tidak ada kegunaan.
Dari sudut relasi. Jika kita bekas penyembah berhala, maka kita tidak lagi ada kontak dengan hal itu.
Bagaimana jika itu pemberian orang? kita bisa menolaknya.
Bagaimana bila patung itu ada roh jahat? Orang percaya tidak bisa dirasuk setan, tapi bisa diganggu.

Dalam rangka perayaan tahun baru Imlek yang akan berakhir tgl 9 Pebruari 2009, pada hari Cap Go Me-nya, dikaitkan dengan tema minggu perlu ditekankan tentang berhala, idola, patung dan ukiran, serta mamon dan penyembahan yang abstrak dalam hidup orang percaya, bagi kaum Kristiani perlu ditekankan :
Naga dan singa yang ikut meramaikan tahun baru itu adalah simbolik perlawanan terhadap roh jahat dan mengundang berkat dan rejeki, khusus tentang naga tidak perlu dikaitkan dengan naga dan ular tua yang melambangkan iblis roh jahat, agar tidak menyalahpahami kebudayaan yang selama ini sudah ada.
Penyembahan papan nama orangtua yang sudah meninggal dan nenek moyang. Asal mula kejadian itu adalah suatu cerita tentang anak yang tidak hormat kepada orangtua - ibu yang janda, selagi ia membajak di sawah di siang harinya, selalu dikirimi makanan, terlalu pagi atau terlambat datang menjadi hal yang dimasalahkan anaknya, membuat ibunya hidup dalam ketegangan. Namun pada suatu hari ia melihat seekor anak domba menerima susu dari induknya dengan sikap hormat berlutut, kesadaran membuat ia ingin memohon maaf kepada ibunya, namun disalahpahami oleh ibunya sehingga jeritan ia membuat ibunya melarikan diri daripadanya dan akhirnya terjun dan mati dalam telaga. 3 hari 3 malam ia mencari ibunya yang hilang tanpa hasil, maka ia mengambil sebuah kayu dari dasar telaga, di bawa ke rumah dan menaruhnya di meja tengah di ruang utama. Ia pamit waktu pergi dan melapor pulang kepada kayu yang ia anggap sebagai ibunya dan menyuguhi makanan dan berkata-kata kepada kayu itu seolah-olah ibunya masih hidup. Hal itu menjadi tradisi tionghoa untuk memasang papan nama menghadirkan orang yang sudah meninggal, agar teringat dan memberi hormat khusus ditanggal 1 dan 15 setiap bulannya, dengan makanan yang ditaruh dihadapannya. Sebenarnya menghormati orangtua adalah minum air ingat sumbernya, berbakti kepada orangtua menjadi keharusan hidup orang yang bermoral, bagi orang Kristen perlu mengetahui bahwa menyembah nenek moyang (pai cu cung) sebenarnya cu itu akar, cung itu sumber, Lukas 3:33 : manusia pertama Adam adalah anak Allah, maka menyembah nenek moyang terakhir harus menyembah Allah. Pepatah : Hidup sebutir nasi lebih indah daripada mati sekuintal padi (selagi orangtua masih hidup harus dihormati dan disayangi).
Dalam kotbah minggu ini jangan ada sikap menyerang orang yang belum kenal Tuhan dan perlu mendoakan orang yang terikat oleh penyembahan yang salah.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India