Kamis, 24 September 2009

MASUKLAH KE DALAM BAHTERA

MASUKLAH KE DALAM BAHTERA

KEJADIAN 6 : 11 � 18, 7 : 11 � 13



Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Jakarta


Kalau kita perhatikan Ibrani 11:7, Nuh terdaftar di sana sebagai pahlawan iman. Mengapa? Karena Nuh hidup dalam zaman di mana seluruh dunia itu penuh dengan dosa dan kekerasan. Allah menilik / mengamati / mengetahui dengan jelas bumi yang rusak itu. Memang bumi sungguh rusak benar (penegasan).
Tapi, Nuh mendapat karunia di mata Tuhan, karena ia saleh.
[a]. Iman yang menyelamatkan.
Nuh diselamatkan bukan karena baik, tapi karena iman.

[b]. Iman yang disertai dengan ketaatan.

[c]. Iman yang mengandung kesabaran.
Salah satu ujian iman adalah waktu.
Pada waktu menerima firman, usia Nuh 480 tahun.
Waktu air bah melanda, usia Nuh 600 tahun.
Jadi, Nuh harus menunggu 120 tahun untuk membuktikan semua terjadi.
Waktu 120 tahun itu, ia harus menghadapi cemoohan, kerusakan dan dosa.

[d]. Iman yang melihat yang tak kelihatan.
Air bah belum terlihat. Itu baru terjadi 120 tahun, tapi Nuh sudah �Melihat� dengan mata imannya.

Dalam Kej. 6:1-8, disebutkan alasan manusia dihukum, yaitu kawin campur antara anak allah dan anak manusia. Beberapa penafsir mengatakan bahwa anak allah = malaikat yang kawin dengan manusia. Atau mengatakan keturunan Kain. Sedangkan anak manusia adalah keturunan Set. Apapun itu, yang penting Allah tak berkenan pada hal itu.
Akibat kawin campur ini menghasilkan kejahatan (v 5) dan memilukan hati Tuhan (v 6). Bumi rusak, penuh kekerasan (v 11-12). Tuhan memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera dan masuk ke dalamnya. Mengapa Nuh dan keluarganya mau masuk?
[a]. Nuh tidak ikut dunia, tetapi hidup benar, tak bercela dan bergaul dengan Allah.
[b]. Nuh percaya pada Firman Tuhan.
[c]. Nuh taat pada Tuhan.

Mengapa hanya Nuh yang masuk bahtera?
[a]. Nuh adalah orang yang dibenarkan Tuhan.
[b]. Nuh tak bercela.
[c]. Nuh hidup bergaul dengan Allah.
[d]. Nuh sangat dikasihi Allah, sehingga Ia memberitahu rencana dan isi hati-Nya pada Nuh.
[e]. Allah berdaulat yang memilih Nuh, istri, anak dan menantunya.

Ada tafsiran yang berkata: Sebenarnya bukan hanya Nuh yang buat bahtera. Nuh memanggil banyak orang membuatnya. Tapi, hanya Nuh yang percaya. Orang lain tak mendapat anugrah keselamatan. Seperti hari ini, ada banyak orang yang bekerja di gereja, sekolah Kristen, dll, mereka mendengar Firman, tapi tak percaya. Nanti, waktu Yesus datang, mereka tak bisa masuk / diselamatkan.
Anak-anak Nuh itu sangat patuh, sehingga mau bangun bahtera, bahkan mau masuk ke dalam bahtera. Anak-anak Nuh laki-laki lagi, tapi mau dengar-dengaran pada nasehat Tuhan.
Bahtera ini hanya 1 pintu, melambangkan Yesus yang adalah pintu.
Pintu memiliki 2 sisi, orang yang di luar dan di dalam. Di luar Yesus atau di dalam Yesus. Orang yang sudah percaya biarlah ia tinggal dalam Yesus.

[a]. Kej. 6:5, kejahatan itu dalam hati, Tuhan memperhatikan. Dan kejahatan menguasai manusia dan masyarakat Tuhan tak hanya memperhatikan yang di luar, tapi dalam hati. Dosa mulai dari hati pribadi kemudian menguasai komunitas maysarakat dan se isi dunia.
[b]. Kej. 6:13, Allah memutuskan untuk mengakhiri bumi, karena alasan manusia jahat. Dosa sudah begitu menguasai tatanan kehidupan manusia. Tuhan menghukum bukan karena sewenang-wenang
[c]. Allah selalu pihak yang berinisiatif untuk mengadakan perjanjian dengan Nuh dan Dia juga memerintahkan Nuh masuk dalam bahtera.
[d]. Allah yang menutup pintu bahtera (Kej. 7:16). Kedaulatan Allah di nyatakan bahwa Dia yang mengedalikan keadaan. Yang menutup berarti tidak ada yang dapat membuka

[a]. Nuh memiliki iman yang luar biasa. Waktu Tuhan mengatakan ada air bah, belum pernah ada air bah, belum pernah ada hujan (Kej. 2:5). Bahkan, ia membuatnya di atas bukit.
[b]. Nuh taat yang luar biasa. Ia melakukan sesuai dengan ukuran yang diperintahkan-Nya.

Masuklah dalam bahtera = undangan untuk menikmati / mengalami kasih karunia. Tuhan pasti dan selalu menyediakan kasih yang cukup dalam kesulitan, agar manusia bisa mendapatkan �Rest� (N

Dunia zaman Nuh mengalami kemajuan yang pesat dari sisi kuantitas (Kej 6:1); namun secara kualitas mengalami kemunduran dahsyat, sekalipun secara lahiriah generasi itu hebat (cantik & gagah perkasa - Kej 6:2&4).
Dalam sejarah umat manusia, peristiwa ini meruapakan kali pertama Allah bertindak memusnahkan seluruh umat manusia dan hanya menyelamatkan Nuh bersama keluarganya, mengapa pemusnahan itu dilakukan Allah ?

I. Manusia berada di posisi melepaskan diri dari Allah. Kej 6:5-6
Ungkapan kata �menyesallah Tuhan� adalah ungkapan hati Allah dengan memakai bahasa manusia (anthropomorphisme) tentang betapa hebatnya kejahatan yang dilakukan manusia, bukan sekedar jahat karena perbuatan, tetapi kejahatan itu sudah menjadi perangai atau habit.
Dari Kej 6:2&4 rupanya percampuran antara anak2 Allah dengan orang2 yang tidak percaya Allah melahirkan keturunan yang hebat secara lahiriah, namun dampaknya, pernikahan campuran itu membawa anak2 Allah melepaskan diri dari Allah. Keterlepasan manusia dari Allah tidak menjadikan manusia hebat, tetapi justru manusia menjadi terikat dengan setan/iblis dan dikuasai, sebagaimana yang dikatakan Kej 6:5 �� segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata�.
Kepintaran, kekuatan & kemampuan manusia tidak disadari sebagai anugrah Allah yang ingin menempatkan manusia sebagai mahluk yang berguna & beradab yang memuliakan Dia; tetapi justru manusia menjadi sombong & berani melawan Allah dengan cara bebas berbuat dosa & kejahatan, tidak ada rasa takut kepada Allah. Manusia terlambat menyadari, bahwa keterlepasan dari Allah yang Mahakasih & Mahakudus akan membawa manusia jatuh ke dalam pelukan Iblis tanpa ampun; Iblis akan mengeksploitasi & menguasai manusia habis-habisan untuk melakukan kejahatan & dosa, sebagaimana dikatakan dalam Kej 6:5.

II. Manusia berada di posisi takluk dibawah kuasa dosa. (Kej 6:11-12)
Hasil dari keterpisahan dengan Allah, manusia berada dibawah kuasa dosa, Iblis hanya punya satu cara untuk menguasai manusia, yaitu melalui dosa, itu sebabnya orang yang terjual dibawah kuasa dosa tidak berdaya (Kej 6:12 ��sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.�). Kuasa dari dosa menyebabkan manusia menjalankan suatu kehidupan yang merusak, baik merusak dirinya, orang lain maupun alam & isinya. Manusia tidak mempunyai kuasa untuk melepaskan diri dari perbuatan yang merusak itu, malahan menikmatinya dengan kebebasan yang sepenuhnya, sebagaimana dikatakan Allah �� bumi telah rusak dan penuh dengan kekerasan. � dan sungguhlah rusak benar, �� Kej 6:11-12.
Secara hati nurani pasti ada kesadaran di hati manusia yang terdalam, tetapi disitulah kita menyaksiakn kuasa dari dosa yang membelenggu, memperbudak & menaklukan secara total keterikatan manusia akan dosa. Dosa itu sudah merasuk, menyatu & menguasai seluruh hidup manusia, bukan hanya pribadi, tetapi meliputi semua manusia, kecuali Nuh dan keluarganya (Kej 6:5&12).

Nuh dan keluarganya masuk ke dalam bahtera. (Kej 6:13-18)
Nuh adalah orang yang berbeda dengan semua orang yang hidup pada zamannya, dia satu dari seluruh manusia yang hidup, yang dikatakan ��seorang yang benar dan tidak bercela, � hidup bergaul dengan Allah.� Kej 6:9 Nuh orang mengasihi Allah, dia sangat takut & hormat kepada Allahnya, seluruh manusia & kejahatan tidak bisa merenggut dia dari hidup bersama Allahnya; Nuh hebat & luar biasa, sendirian hidup benar di tengah masyarakat yang berdosa, tetapi kebenarannya tidak mungkin mengubah dunia & kejahatan, sehingga Allah harus bertindak untuk memperbaikinya.
Dosa harus dihukum, bumi harus dipulihkan, generasi manusia harus dibaharui; semuanya itu harus dilakukan oleh Allah sendiri, Allah memakai air bah & Nuh beserta keluarganya. Sebelum semuanya itu terjadi, masih ada kesempatan & peringatan yang diberikan kepada manusia untuk bertobat dari dosa & kejahatannya, selama pembuatan bahtera di atas gunung Ararat, tetapi dosa sudah membutakan akal & hati manusia, kejahatan sudah sampai pada puncak untuk dimusnahkan.
Agama, ekonomi, pendidikan, seni, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain2nya tidak dapat melepaskan manusia dari kuasa dosa & kecenderungan untuk berbuat jahat, sehingga Allah harus bertindak, Yesus Kristus turun menjelma menjadi manusia, mati disalib, barangsiapa yang datang & percaya kepada Tuhan Yesus Kristus akan diselamatkan & dilepaskan dari kuasa dosa.
Nuh & keluarganya masuk dalam bahtera & selamat dari pemusnahan, karena Allah ingin membangun generasi yang mengasihi Allah. Tahukah anda, bahwa Allah menyelamatkan kita supaya melalui kita lahir generasi, bangsa, orang-orang yang taat & mengasihi Allah. Mari kita hidup bagi Kristus & menangkan jiwa bagi kemuliaan Allah kita, setiap hari kita hidup hanya untuk menyenangkan hati Tuhan yang sangat mengasihi kita.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Garut


Nikah dan menikahkan dan berpestapora adalah ciri khas zaman Nuh. Menyongsong kedatangan Tuhan kembali, kita perlu waspada dan berjaga-jaga. Selama pintu anugerah masih terbuka, masuklah. Nuh tidak membuat sebuah kapal pesiar yang berada di atas empat puluh kaki dari ombak. Semuanya dia bangun untuk hidup, kehidupan binatang dan manusia, untuk cukup bertahan beberapa waktu, tanpa melalui badai, tetapi untuk menunggu hingga air bah usai. Untuk alasan itu, bahtera mungkin akan sangat berbeda dengan apa yang akan kita temukan dalam kapal pesiar, dan hal itu akan memberikan ruangan yang cukup besar. (IBIS) Kej. 6:15� Kapal itu 133 meter panjangnya, 22 meter lebarnya, dan 13 meter tingginya. Dr. Whitcomb dan Dr. Morris berkata bahwa ukuran bahtera itu membuktikan peristiwa air bah merupakan banjir dunia yang universal. Karena jika banjir lokal maka kapal raksasa itu tidak diperlukan. Dalam peristiwa banjir global itu hanya ada delapan orang yang selamat, yakni Nuh, istri, ke-3 anak dank e-3 menantunya. Apakah rahasia Nuh dan keluarganya diselamatkan?

Pertama, karena kasih karunia Tuhan (Kej. 6:8)
Nuh diselamatkan bukan karena kebaikannya. Hal itu dijelaskan dalam Kejadian 6:8� "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan.� Istilah �kasih karunia� (KJV. grace); (Ibr. che^n/khane)� graciousness, kindness, favor, grace , pleasant. Efesus 2:8� Kasih karunia/ grace (Yun. charis)� graciousness; especially the divine influence upon the heart, and its reflection in the life; including gratitude acceptable, benefit, favour, gift, grace, joy liberality, pleasure, thank. Indikasi di atas menunjukkan bahwa Nuh tidak diselamatkan karena dia baik, sekalipun dia memang adalah orang yang baik. Karena dia bukan manusia yang sempurna, seperti yang Alkitab katakan dengan terus terang bahwa dia mabuk oleh anggur setelah air bah (Kej. 9:20-21). Demikian juga dengan jaminan keselamatan dan hidup yang kekal. Itu adalah the grace of God/ Pemberian, hadiah dari Allah yang dikerjakan dan diusahakan Allah dengan mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal Yesus Kristus (Yoh. 3:16). Harga keselamatan yang sangat mahal telah dibayar Kristus dengan mencurahkan darah-Nya mati di kayu salib (1Ptr. 1:18-19). Hadiah itu kini ditawarkan kepada anda dan saya, siapa yang menerimanya akan diselamatkan.

Kedua, karena ia beriman kepada Tuhan (Kej. 7:1; Ibr. 11:7)
Ibrani 11:7 memberitahu kita dengan terus terang bahwa Nuh diselamatkan oleh iman: "Karena iman, maka Nuh�dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya." Istilah �Iman� (KJV. By faith); (Yun. pistis)� persuasion; moral conviction (of religious truth, or the truthfulness of God or a religious teacher), truth itself: assurance, belief, believe, faith, fidelity. Musa mencatat bagaimanan iman Nuh dinyatakan lewat perbuatan. Ia beriman dan bertindak di dalam iman dengan melangkahkan kaki masuk ke dalam bahtera. �Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini" (Kej. 7:1). Nuh dibenarkan dalam pandangan Tuhan, melalui iman sebelum inkarnasi Kristus. Nuh memiliki iman dalam Kristus, yang diberikan kepadanya oleh anugrah Allah (Kej. 6:8). Ketika Nuh beriman kepada Kristus, Allah memasukkan, atau memperhitungkan, kebenaran Kristus kepadanya. Di dalam PB Alkitab berbicara dengan jelas tentang kebenaran yang luar biasa tentang subyek ini dalam Roma 4:5-6� "Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya." Ketika Tuhan berfirman kepada Nuh, "Sebab engkaulah yang Ku lihat benar dihadapan-Ku di antara orang zaman ini" (Kej. 7:1). Dia berkata bahwa Dia tidak melihat dosa Nuh, karena kebenaran Kristus telah diberikan kepadanya oleh iman. Itu merupakan kata yang paling diperhatikan oleh Reformator, Sola Fide (diselamatkan hanya oleh iman di dalam Kristus). Jadi, Nuh tidak diselamatkan karena berbuat baik, tetapi ia diselamatkan oleh iman di dalam Yesus Kristus!
Efesus 2:8-9 berkata bahwa sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan ole iman. Yesus berkata: "Barangsiapa yang datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang" (Yoh. 6:37).

Ketiga, karena Ia hidup dalam kebenaran dan kekudusan (Kej. 6:9)
Nuh mendapat kasih karunia Tuhan dan ia beriman kepada Tuhan, selain itu ia juga memiliki buah iman. Ia hidup benar dan tidak bercela dibandingkan orang-orang sezaman dia yang sudah rusak dan hidup penuh dengan kekerasan (Kej. 6:11-12). 1 Petrus 1:15-16� Kuduslah kamu sebab Aku kudus. Mat. 5:16� Melalui perbuatanmu yang benar, Bapa dipermuliakan. Hidup orang Kristen selalu disoroti orang. Jika orang Kristen hidup suci, benar dan baik itu hal yang wajar dan seharusnya demikian (2Kor. 5:17). Tetapi jika orang Kristen hidup terus di dalam dosa, kenajisan, kecemaran, dll. Itu hal yang tidak wajar alias aneh. Karena itu tidak sesuai dengan kodrat dan panggilannya sebagai orang Kristen. Bagaimana denga hidup saudara selama ini? Apakah saudara sudah hidup dalam kebenaran dan kesucian?

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung

Kata �Masuk� dan �keluar�, ini adalah perkataan Allah, tentang perjanjian Allah dan Nuh.
�Pasal 6 : 18 : perjanjian Allah dengan Nuh
�Pasal 7 : 13 : tindakan Nuh terhadap perjanjian Allah
�Pasal 7 : 16: tindakan Allah terhadap bahtera
�Pasal 8 : 16: perintah Allah kepada Nuh

CATATAN :
�Persoalan Nuh bukan sekedar masuk / keluar bahtera, tetapi itu sangat berhubungan dengan perjanjian Allah dengan Nuh.
�Masuk bahtera : diluputkan dari bencana air bah. Keluar : diselamatkan dari air bah. Keduanya adalah selamat dari air bah.
�Nuh melalui pintu bahtera yang sama, dan pintu itu dibuka serta ditutup oleh Allah. Konsep pintu ini adalah yang menghubungkan antara 1 ruang ke ruang lain, dan menjadi jalan masuk serta keluar antar ruang. Dalam Yoh 10, Akulah pintu.
�Ketika Nuh mentaati akan membuat bahtera, ia tidak tahu akan apa yang terjadi, dan rencana keseluruhannya, tetapi Nuh mentaatinya. Ternyata seluruh tujuan ada di tangan Allah. Ibrani 11 : 7, karena imanlah Nuh melakukannya. Keselamatan dari Allah karena iman.

Perjanjian Allah dengan Nuh mempunyai kesamaan dengan waktu Adam diberkati Tuhan ( psl 9:1 ). Bedanya adalah ketika Adam diberkati untuk beranak cucu, dosa belum masuk dalam dunia, tetapi pada waktu zaman Nuh, mereka telah membawa dosa warisan ( psl 8 : 21 ). Allah tahu pada waktu itu manusia telah jatuh dalam dosa, dan tidak sperti manusia mula � mula diciptakan, dan disini akan ditekankan pertobatan yang total.

Ini adalah suatu teori apologet terhadap evolusi. Kisah ini menjawab bagaimana manusia makan daging, mengapa suhu bumi menjadi makin panas, menjawab bagaimana Allah menyelamatkan dan membinasakan, menjawab mengapa Indonesia menjadi kepulauan, menjawab mengapa manusia usianya hanya sampai 70 � 80 tahun, menjawab tentang pelangi � bagaimana Tuhan menyelamatkan ( wahyu 4 :3 ). Memperbandingkan dengan I Pet 3, Roma 6 : baptisan diarahkan bagi mereka.

Membandingkan dengan Henokh, sama � sama bergaul dengan Allah. Henokh diangkat, dan Nuh diselamatkan melalui bahtera. Pasal 6 :22, Nuh melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan, kata ini sama dengan kata yang dipakai untuk Musa, ketika menyelamatkan bangsa Israel dari Mesir.

Konteks pembuatan bahtera adalah manusia begitu hebatnya berdosa. Kata asalnya adalah DEVA ?? Sangat mungkin bahwa bentuk bahtera ini kotak, hanya untuk mengapung, yaitu menyelamatkan Nuh dan keluarga. Masuk, artinya satu satunya jalan untuk mendapatkan keselamatan, yaitu oleh karena Tuhan yang memberikan keselamatan, yaitu melalui Kristus. Memahami karya dan tindakan Allah untuk menyelamatkan manusia, dan di dalam Tuhanlah ada pemeliharaan dan penyelamatan.

Heraklitos : Dalam setiap zaman selalu ada perubahan, apa yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Dalam dunia ini apa yang selalu berubah ? kebudayaan, penampilan fisik, dll yang ada di dalam diri manusia. Yang tidak berubah : (1) manusia yang selalu berdosa di hadapan Allah (perhatikan pemakaian kata : kejahatan manusia besar, memilukan hatiNya, bumi yang rusak, hidup rusak, kecenderungan hati berbuat jahat). (2) Allah yang membenci dosa yang ada di dalam dunia, dan Dia siap menghukum orang yang berdosa (perhatikan pemakaian kata : Allah menghapus, mengakhiri, memusnahkan). (3) Allah yang mengasihi manusia yang berdosa (perhatikan pemakaian kata : Allah memberikan kasih karunia kepada Nuh, membuat bahtera supaya selamat, memberikan kesempatan bertobat 100 tahun). (4) Allah yang mau memakai orang � orang yang percaya untuk menyampaikan kasih Allah ( Dalam hal ini Nuh dipakai oleh Allah, untuk menjadi berkat bagi keluarga, masyarakat dan alam lingkungan).

Kisah Nuh mengangkat tentang realita kehidupan dan dunia;
1Bumi telah RUSAK dan PENUH dengan KEKERASAN (lihat penilaian Allah Kejadian 6 : 5)
2Kecenderungan manusia, berkaitan dengan kejahatan dan kecendrungan HATInya (Kej.6:5)
3Allah senantiasa MENILIK dan melihat

Di tengah situasi ini Allah melihat dan menilik NUH (sebagai suatu personafikasi bagaimana anak Tuhan harus hidup)
1Allah mengadakan perjanjian
2Hidup NUH dilihat Allah (7:1), dan juga dipandang dan terlihat oleh orang-orang pada jamannya. Demikian juga anak-anak Allah (orang Kristen) pada jaman ini, tidak hanya memiliki kesan rohani, namun harus menyatakan integritas imannya, baik di hadapan Allah dan manusia. Menjadi pertanyaan buat anak Tuhan jaman sekarang;
aApakah yang Tuhan dapatkan takkala Ia menilik hidup kita?
bApakah kita mendapatkan kasih karunia dimata Allah
cApakah Tuhan melihat kita hidup benar di dalam jaman ini?

Kesempatan masuk ke dalam Bahtera adalah Anugrah, manusia perlu melihat anugrah keselamatan dan hidup di dalam Tuhan sebagai;
1Kesempatan yang diberikan bukan atas upaya dan usaha manusia
2Anugrah yang kita terima ini sungguh bernilai
3Anugrah itu bisa kita bagikan (ceritakan/sampaikan) agar orang lain pun bisa berbagian memperoleh anugrah itu.
Ada 2 hal yaitu (1) Kata Rusak (2) Kata Kekerasan. Manusia hidup di zaman sekarang ini berevolusi dari gelap kepada gelap ( artikel kompas ). Karena itu satu � satunya jalan adalah manusia harus hidup bergaul dengan Allah.

Kata Believing Obedience : taat karena percaya. Nuh adalah seorang yang mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Lalu ayat 9 : Nuh adalah orang benar dan tidak bercela di hadapan Tuhan. pasal 7 : 1, firman Tuhan bagi Nuh. Ayat 5 : melakukan yang diperintahkan Tuhan. Kata yang akan ditekankan humble obedience dan conscience obedience. Masa sekarang ini diperlukan orang seperti Nuh, yang walaupun dihina maka tetap mentaati akan kata Tuhan. dari hati � pikiran � karakter.

Menekankan bagi tiap orang yang akan dibaptis, sidi, atestasi : agar juga membawa seluruh keluarga untuk dapat ikut serta diselamatkan. Serta mendorong bagi mereka yang belum menerima baptis, sidi, untuk bisa segera menetapkan hati menerima baptis, sidi maupun atestasi.
Ada 8 hal yang dapat dilihat :
1.Allah marah bermurka namun Dia memberi anugerah bagi yang percaya, dan iman itu datang dari Allah.
2.Sekalipun bumi dihanyutkan oleh air bah, tetapi Tuhan menyediakan bahtera.
3.Tragedi yang membinasakan manusia adalah dosa dan kedurhakaan, bila mereka diampuni maka keselamatan menjadi nyata.
4.Dalam kehancuran ada harapan yang terkandung di dalam Firman.
5.Hukuman tertimpa atas rusak benar dan penuh kekerasan di hadapan Allah, tetapi rahmat Allah melebihi semuanya itu.
6.Nuh serta seisi keluarganya diselamatkan sesuai dengan janji Allah, iman mereka tidak sia � sia.
7.Allah alfa omega memberi hidup baru kepada mereka yang percaya dan member berkat pada ciptaan-Nya. orang Kristen akan jadi berkat bagi ekosistem dan dunia.
8.Keselamtan adalah melepaskan kita dari dunia yang fana, masuk ke dalam kemuliaan Allah, dalam dunia baru dengan tantangan yang baru juga, dan pelangi adalah bukti nyata dari Allah.

Ada 3 hal lain yang dapat ditekankan :
�Dengan iman kita memasuki pintu gerbang anugerah keselamatan dalam Allah
�Dalam kasih menikmati hari ketenangan oleh kemurahan Allah.
�Penuh harapan menantikan dunia dan langit yang baru oleh karena karya Allah.


Catatan :
�1 hasta 45,75 cm, total ukuran bahtera adalah 1,5 kali lapangan sepak bola.
�Ukuran bahtera = 300 x 50 x 30 = 450.000 hasta
�Ukuran bahtera = 450.000 x 45,75 = 20.587.500 cm

Kamis, 17 September 2009

MENGHADAPI UJIAN IMAN

MENGHADAPI UJIAN IMAN

Yakobus 1:1-12



Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Garut

Setiap orang pasti pernah menghadapi ujian dan ujian tersebut tidaklah mudah untuk dilalui. Sebagai contoh, seorang anak SD kelas enam pernah bertanya kepada ibu gurunya, �Ibu guru apakah saya boleh tidak mengikuti ujian akhir?� Jawab bu guru, �Boleh nak, kamu boleh tidak ikut ujian, tetapi selamanya kamu harus berada di kelas ini, karena untuk meninggalkan sekolah ini, kamu harus ikut ujian dan lulus ujian atau naik kelas.� Dari diskusi di atas dapat ditarik dua konklusi: pertama, ujian itu tidaklah mudah tetapi hal yang sulit; kedua, ujian itu sangat penting sebagai sarana pengujian kualitas seseorang, apakah ia layak naik kelas ataupun tidak dan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Demikian juga dengan ujian iman, ketika seseorang diperhadapkan dengan ujian iman, muncul berbagai respons. Ada orang yang berusaha menghindarinya dan lari dari ujian, tetapi ada juga yang berani menghadapi ujian itu. Bagaimana Sikap Orang Kristen Ketika Menghadapi Ujian Iman?
1. Hadapi semua ujian iman dengan hati yang bersukacita. Ayat 2 berkata, �Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.� Ayat 12� �Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.� Yakobus mendorong pembacanya supaya tetap bersukacita tatkala menghadapi pencobaan. Alasannya: Allah menyediakan mahkota kehidupan bagi mereka yang berhasil mengatasi pencobaan. Selain itu, Allah sedang melatih dan memurnikan iman mereka agar kuat, kokoh dan semakin tabah. Alasan berikutnya, supaya karakter orang percaya diubahkan dan memiliki pengharapan yang teguh kepada Tuhan (Rm 3:3-5).

2. Hadapi semua ujian iman dengan hati yang tabah dan sabar. Ayat 3, menegaskan bahwa ujian terhadap iman menghasilkan ketekunan. Orang Kristen harus berpikiran positif (positive thinking) dan jangan melarikan diri dari ujian, tetapi tetaplah tabah dan sabar, karena lewat pencobaan ini Allah sedang menguji kesungguhan dan keseriusan iman kita kepada-Nya.

3. Sadarilah bahwa ujian iman bertujuan membuat kita menjadi sempurna. Ayat 4, menyatakan, �Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh.� Tujuan ujian iman adalah supaya kita memiliki hubungan yang benar dengan Allah, dan sungguh mengasihi Dia dengan sepenuh hati dalam pengabdian, ketaatan dan kemurnian. Rasul Petrus menegaskan bahwa maksud Tuhan mengizinkan pencobaan adalah untuk memurnikan iman kita seperti emas yang diuji kemurniaanya di dalam api (1Ptr. 1:6-7).

Dalam kehidupan ini, kita biasanya berharap untuk tidak mengalami berbagai kesulitan. Kalimat yang seringkali muncul : �Yah� semoga semuanya lancar�sukses�tidak ada aral melintang�, itulah harapan setiap kita. Maka tidak mengherankan tatkala kita mengalami kesulitan dan tantangan, respon kita adalah kita kehilangan semangat, putus asa, bahkan berusaha mencari jalan pintas. Tidak mudah menghadapi tantangan dan kegagalan dalam hidup kita.
Yakobus melihat adanya bahaya penyangkalan iman akan Yesus ketika mengalami berbagai pencobaan. Karena itu Yakobus mengirimkan surat kepada mereka yang isinya mengajak mereka untuk memiliki mata iman yang memampukan mereka untuk melihat dan memaknai berbagai pencobaan dan kesulitan itu sebagai suatu kebahagian.
Mengapa? Karena dengan berbagai cobaan dan kesulitan itu, mereka akan semakin bertekun mengejar kesempurnaan. Dengan kacamata iman, kita akan melihat segala peristiwa dalam hidup sebagai rahmat yang telah disediakan Allah kepada kita untuk bertumbuh dewasa.
Bagaimanakah kita melihat tantangan dan kesulitan dalam hidup ini? Ada lima langkah yang perlu kita miliki :

1. Hidup harus bertahan : Berharap dan terus memuji Tuhan untuk kebaikanNya (Yak. 1:1-4)

Yakobus mendorong kita untuk "memandang semua hal dengan sukacita" ketika kita mengalami pencobaan yang menguji iman kita. Memang tidak mudah. Tetapi tatkala kita bertahan atas pencobaan itu, tekanan pada iman kita itu akan memunculkan pengalaman bahwa Tuhan mempunyai kerinduan yang terbaik untuk kita, sehingga pada akhirnya akan menjadi: "sempurna dan utuh, tidak kekurangan suatu apapun". Seringkali Tuhan mengijinkan kita berjalan melalui tantangan kesulitan karena pengalaman itu membentuk kita untuk menerima jawaban yang Dia telah janjikan. Meski di tengah rasa sakit, jika kita terus bertekad, berdiri diatas janjiNya dan percaya pada janji-janjiNya - kita akan melihat kebaikan Tuhan yang membawa kita ke tempat yang lebih baik.

2. Hidup harus berhenti dari kuatir : Minta hikmat Tuhan untuk situasi yang ada (Yak. 1:5)

Tuhan memberikan hikmat pada setiap orang yang meminta padaNya. Dia memberi itu dengan murah hati. Dia tidak keberatan kala kita meminta padaNya. Pada kenyataannya, Dia suka ketika kita datang padaNya dengan segala kebutuhan kita. Namun yang harus dipegang adalah, kita harus meminta hikmat untuk mendapat apa yang kita minta. Terlalu banyak dari kita punya alasan atas masalah kita dan kembali dengan solusi dari kita sendiri dan datang pada Tuhan hanya sebagai alternatif terakhir. Tuhan mengatakan dalam Yeremia 33:3 : "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui. Jika kita datang pada Tuhan segera setelah kita memasuki kesulitan, Dia berjanji akan memberikan pada kita pespektif Illahi atas situasi kita. Dia dapat menunjukkan pada kita jalan menanggapi pencobaaan yang mungkin tidak pernah terjadi dalam kehidupan kita.

3. Hidup harus tanpa ragu : datang pada Tuhan - dan harapkan suatu jawaban (Yak. 1:6-8)

Ketika kita meminta pertolongan Tuhan, ingat bahwa Dia dapat dipercaya. Ketika Yesus mengundang Petrus untuk berjalan bersamanya diatas air, Petrus dapat melakukannya - selama dia terus menatap pada Yesus, dan ketika dia berfokus pada sekeliling - melihat gelombang sekeliling dia dan air yang bergelora, dia menjadi goyah. Ketika kita meminta pertolongan pada Tuhan, fokuslah pada FirmanNya dan apa yang Dia katakan pada hati kita untuk dipercayai daripada membiarkan keyakinan kita dikuasai oleh keadaan.

4. Hidup harus penuh pengetian : Tuhan tidak dibatasi oleh keadaan (Yak. 1:9-11)

Standar dunia mengatakan kekayaan seseorang memberi banyak kesempatan karena mereka mempunyai sumber untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan, kuasa, pengaruh dlsb. Tetapi berbeda sekali, Tuhan ternyata tidak terkesan dengan kekayaan manusia, lebih pada kesediaan kita untuk percaya padaNya dan melalui ketaatan dalam apa yang Tuhan sudah katakan agar kita lakukan. Jadi jika kita kaya dalam iman, tidak ada batasan untuk apa yang Tuhan dapat genapi melalui kehidupan kita.

5. Hidup harus dalam ketekunan : Terus arahkan mata pada Tuhan (Yak. 1:12)

Melalui ketekunan dalam doa dalam setiap situasi pencobaan, memuji Tuhan dan percaya pada kebaikanNya, kita akan membangun karakter yang kita perlukan untuk menerima semua yang yang Tuhan sudah sediakan bagi kita tanpa merasa terbebani. Kemenangan yang akan muncul dari setiap situasi kita adalah gambaran kecil dari kemenangan yang menanti semua orang percaya suatu hari kelak ketika kita menerima mahkota kehidupan yang Tuhan sudah janjikan bagi siapa saja yang mengasihi Dia.

Saudara, jika kita menyimak rentetan kehidupan yang sedang kita jalani adakalanya kita tidak selalu mengalami sukacita dan kebahagiaan. Terkadang kita merasa bahwa kehidupan yang kita jalani ini teramat berat dan sulit, ada lembah-lembah kekelaman dan liku-liku kehidupan yang sedang menghimpit kita.
Saudara, pada saat-saat seperti ini kita tidak tahu harus bagaimana menghadapi kesulitan ini, keputusan dan jalan apa yang harus kita pilih, sungguh terkadang kita tidak tahu. Tetapi ada sedikit penghiburan yang bisa kita rasakan, ternyata yang namanya kesulitan hidup sudah terjadi sejak jaman dahulu kala, dan tidak melanda pada diri kita sendiri saja, ada orang lain yang juga mengalami pergumulan yang sama bahkan mungkin mereka jauh lebih berat beban yang harus dipikulnya. Artinya kesulitan dan kebahagiaan adalah sebauh bagian hidup manusia yang tidak bisa kita elakkan. Ketika penderitaan ini menimpa kita anggaplah itu sebagai ujian iman kita, tidak selama hal ini buruk, ada sisi positif yang harus kita pelajari.
1. Bersukacitalah dalam menghadapi pencobaan
2. Jangan Bimbang di dalam pencobaan
3. Bertekun di dalam Iman
4. Allah menyediakan mahkota kehidupan

Sepertinya aneh kalau kesulitan/ujian dianggap sebagai suatu kebahagiaan, karena ujian biasanya selalu menyakitkan. Tetapi dari iman Kristen mengingatkan kita bahwa ujian tidak identik dengan kepahitan karena melalui ujian orang percaya bisa mengalami Tuhan itu sendiri. Itulah sebabnya Yakobus meminta penerima surat menganggap ujian sebagai kebahagiaan karena akan menghasilkan ketekunan yang membawa seseorang lebih memahami kehendak Allah, hidup dalam doa dan mengasihi Allah juga makin belajar bersandar pada Allah.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Jakarta

Ada beberapa Yakobus, pertama Yakobus anak Zebedeus dan saudara Yohanes, ia orang yang menojol dari orang yang bernama Yakobus dan menjadi murid Tuhan Yesus Mat 4:17-22.
Kedua Yakobus, anak Alfeus ia adalah murid yang lain Mat 10:3; Kis 1:13 tetapi sedikit kita tahu tentang dia .
Ketiga Yakobus , saudara tiri Tuhan Yesus, dialah yang paling mungkin penulis surat ini.
Surat Yakobus menurut tradisi ditulis oleh Yakobus yang Adil, saudara Yesus. Surat ini ditujukan kepada "semua umat Tuhan yang tersebar di seluruh muka bumi". Dengan memakai berbagai peribahasa, Yakobus memberikan di dalam suratnya ini sejumlah petunjuk dan nasihat yang praktis untuk orang Kristen mengenai kelakuan dan perbuatan Kristen.
Surat ini tergolong "surat-surat umum" karena pada mulanya dialamatkan kepada suatu sidang pembaca yang lebih luas daripada jemaat lokal. Salam "kepada kedua belas suku di perantauan" (Yak 1:1), dan juga petunjuk-petunjuk lainnya (Yak 2:19,21) menunjukkan bahwa surat ini pada mulanya ditulis kepada orang Kristen Yahudi yang tinggal di luar Palestina.
Mungkin para penerima surat ini termasuk orang-orang pertama yang bertobat di Jerusalem dan, setelah Stefanus mati syahid terserak oleh penganiayaan (Kis 8:1) sejauh Fenisia, Siprus, Antiokhia dan lebih jauh lagi (Kis 11:19). Hal ini menerangkan :

1. mengapa pembukaan surat ini menekankan hal menanggung dengan sukacita pencobaan yang menguji iman dan menuntut ketabahan (Yak 1:2-12),
2. pengetahuan pribadi Yakobus tentang orang percaya yang "terserak" itu,
dan
3. nada yang berwibawa dari surat ini. Sebagai pemimpin gereja diYerusalem, Yakobus sedang menulis surat kepada domba-dombanya yang berserakan.

Terkenalnya pengarang ditunjukkan oleh cara ia menyebut dirinya, yaitu hanya "Yakobus" (Yak 1:1). Yakobus, saudara tiri Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, pada umumnya dipandang sebagai penulis surat ini. Pidatonya dalam sidang di Yerusalem (Kis 15:13-21) dan gambaran mengenai dirinya di bagian lain dalam PB (mis. Kis 12:17; Kis 21:18; Gal 1:19; Gal 2:9,12;1Kor 15:7) sangat cocok dengan apa yang diketahui mengenai penulis surat ini. Sangat mungkin Yakobus menulis surat ini pada dasawarsa 40-an.
Tanggal yang agak dini untuk penulisan surat ini ditunjukkan oleh berbagai faktor, seperti kenyataan bahwa Yakobus menyebutkan istilah Yunani synagogue untuk menunjuk tempat pertemuan orang Kristen (Yak 2:2). Menurut keterangan sejarawan Yahudi, Yosefus, Yakobus, saudara tiri Tuhan mati syahid di Yerusalem tahun 62 M. Dalam tradisi di katakana bahwa karena saking kesalnya orang Farisi karen kesaksiannya tentang Kristus maka mereka menyuruh melemparkan dia dari bait Allah dan kemudian melempari dia dengan batu dan pentungan besar (gada) sampai mati. Kisah itu juga menyatakan bahwa Yakobus mati seperti Juruselamat, yaitu dengan mendoakan pembunuhnya, � Yah Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat�.

Setelah mempelajari cara menghadapi ujian (peirasmos) maka harus mempersiapkan hati yang pertama, yaitu mempertimbangkan ujian itu dengan sikap yang positif sebagai sukacita. (ayat 2-), artinya ujian bukan hal yang luar biasa tetapi hal yang memang pasti akan di hadapi.
Mathew Hendry mengatakan. One Christian grace to be exercised is joy: Count it all joy, Jam_1:2. We must not sink into a sad and disconsolate frame of mind, which would make us faint under our trials; but must endeavour to keep our spirits dilated and enlarged, the better to take in a true sense of our case, and with greater advantage to set ourselves to make the best of it. Philosophy may instruct men to be calm under their troubles; but Christianity teaches them to be joyful, because such exercises proceed from love and not fury in God. In them we are conformable to Christ our head, and they become marks of our adoption. By suffering in the ways of righteousness, we are serving the interests of our Lord's kingdom among men, and edifying the body of Christ; and our trials will brighten our graces now and our crown at last. Therefore there is reason to count it all joy when trials and difficulties become our lot in the way of our duty. And this is not purely a New Testament paradox, but even in Job's time it was said, Behold, happy is the man whom God correcteth. There is the more reason for joy in afflictions if we consider the other graces that are promoted by them.

Kedua, ujian iman menghasilkan ketekunan, (ayat 3)
Kata ketekunan dari Yuna hupomone�, hoop-om-on-ay'
From G5278; cheerful (or hopeful) endurance, constancy: - enduring, patience, patient continuance (waiting). Ujian ada hasil postifnya yaitu menjadi sabar,

Ketiga, harus menghadapinya dengan tekun, karena ketekunan menghadapi ujian akan membawa kepada kedesawaan iman atau kesempurnaan. Kata Sempurna te�?e??? , teleios - tel'-i-os
From G5056; complete (in various applications of labor, growth, mental and moral character, etc.); neuter (as noun, with G3588) completeness: - of full age, man, perfect.

Bagaimana mencapai semua itu, yaitu meminta hikmat kepada Allah dengan iman (ayat 5-8). Hikmat di sini bukanlah kepandaian secara kognitif. Konsep hikmat ini berasal dari kitab-kitab hikmat Yahudi yang berarti �pengertian rohani dari Allah yang memampukan kita tetap hidup dalam kebenaran selama menjalani ujian (band. Ams 1:2-4; 2:10-15; 4:5-9)�.

Mengapa Yakobus perlu memberi nasehat seperti ini? Karena penerima surat ini memang menunjukkan sikap tidak berhikmat dalam menghadapi ujian! Mereka menyalahkan Tuhan (1:13-18), mengagungkan golongan kaya (2:1-13, terutama ay. 6-7), memiliki konsep yang salah tentang hikmat (3:13-18).

Ayat 6-8 dihubungkan dengan ayat 2-4 melalui kata �kekurangan� (leipetai): tujuan ujian adalah membuat kita tidak kekurangan apapun (ayat 4), tetapi �jika ada yang kekurangan hikmat (ayat 5)�. Ayat 5-8 terdiri dari dua bagian yang menjelaskan meminta hikmat kepada Allah. Pertama, kepastian mendapatkan hikmat (ayat 5). Kedua, syarat mendapatkan hikmat (ayat 6-8).

Dalam ayat ini Yakobus ingin menekankan kepastian mendapatkan hikmat. Penekanan ini terlihat dari penutup ayat 5 �dan hal itu akan diberikan kepadanya�. Mengapa Yakobus bisa memiliki keyakinan seperti ini? Karena karakter Allah sebagai objek doa kita! Karakter Allah ini dinyatakan dalam bentuk dua kata kerja participle: pertama memberikan kepada semua orang dengan murah hati. Ada beberapa hal menarik dari bagian ini. Kata �memberikan� memakai present tense, yang menunjukkan tindakan terus-menerus. Tindakan ini juga terbuka untuk semua orang tanpa memandang bulu (band. sikap jemaat yang memandang muka di 2:1-3). Selain itu, pemberian ini juga didasarkan pada kemurahhatian Allah. Betapa berbedanya sikap Allah dengan orang kaya yang suka menahan gaji buruh (5:4) dan bertindak sewenang-wenang (5:6). Merupakan sebuah kesalahan besar apabila jemaat justru meminta �kemurahan� orang kaya dengan cara mengambil hati mereka (2:1-7). kedua YANG tidak membangkit-bangkit.
Terjemahan �tidak membangkit-bangkit� kurang sesuai dengan kata Yunani yang dipakai. Kata oneidizw sebenarnya berarti �mencela�, �mencemooh�, �mengolok-olok� (Mat 5:11; 11:20; 27:44; Mar 15:32; 16:14; Luk 6:22; 1Tim 4:10; Ibr 10:33). Karakter Allah seperti ini tentu saja merupakan penghiburan besar bagi jemaat yang miskin, yang selama ini dihina/direndahkan oleh orang kaya, bahkan oleh saudara seiman lain yang juga miskin (2:1-6).

Menghadapi ujian ada 7B:
a. Belajar berbahagia dalam berbagai pencobaan (v 2).
b. Belajar tekun dalam iman (v 3-4).
c. Belajar bedoa dalam iman (v 5-7).
d. Belajar setia mengikuti Yesus (v 8).
e. Belajar taat akan pengaturan Tuhan (v 9-10).
f. Belajar kefanaan dunia ini (v 10a-11).
g. Belajar menerima mahkota dengan selayaknya (v 12).

Sekalipun orang Kristen tahu bahwa hidup dalam dunia akan mengalami tantangan, pergumulan, kekurangan dan kegagalan, tapi biasanya orang Kristen tidak mau mengalami itu semua, juga tak mau menyangkal diri dan memikul salib.
Di sini, Yesus berkata bahwa orang Kristen perlu mengalami pencobaan untuk menghasilkan ketekunan dan pertumbuhan iman. Hidup di manapun, negara manapun, demokratis atau komunis, tetap akan menghadapi kesulitan.

Maka orang Kristen harus:
a. Memiliki sikap yang positif dalam menghadapi ujian iman, tidak bimbang, tidak panik.
b. Minta hikmat kehidupan dari Allah untuk menghadapi ujian iman, kekurangan atau kemiskinan, bahkan penganiayaan.
c. Yakobus menjelaskan bahwa ujian adalah proses yang sementara. Pencobaan akan berakhir, bukan selamanya yang tak berakhir / tak berujung. Orang yang bertahan akan mendapatkan kemenangan. Bertahan = bisa mengalahkan. Kemenangan itu ditandai dengan memberikan mahkota pada mereka yang lulus ujian.

Jadi, hidup Kristen tak mengerikan, tapi juga tak santai. Kita harus waspada dan berjaga-jaga.

Pencobaan = pengalaman yang tak menyenangkan, bersifat negatif. Dalam keadaan itu, orang Kristen tak mudah mengambil keputusan untuk terus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Itu berarti kita harus mengambil sikap positif. Pencobaan adalah ujian bagi iman mereka. Jadi yang negative bisa dijadikan positif, yaitu menimbulkan ketekunan / ketahanan yang berakhir pada kesempurnaan / utuh / tak kekurangan / kedewasaan karakter.
Tapi, orang yang tak beriman, adalah seperti gelombang laut (v 5b), tak menerima dari Tuhan (v 7), mendua hati / tak akan tenang.

a. Menganggap kebahagiaan bukan bersyukur karena jatuh dalam dosa. Kata itu menunjukkan Yakobus mengerti tantangan orang Yahudi dalam perantauan. Jadi, Yakobus mau menghibur mereka waktu mereka jatuh dalam dosa.
b. Berbagai-bagai pencobaan = tidak jatuh dalam dosa yang sama berulang kali. Potensi untuk jatuh dalam berbagai macam dosa itu ada. Macam pencobaan itu banyak, jamak.

Bahagia, karena:
[a]. Bisa bangkit dari kejatuhan dari dosa.
[b]. Kebangkitan dari dosa, menghasilkan ketekunan / ketahanan.
[c]. Ketekunan itu akan menghasilkan hikmat.
Jadi, orang yang jatuh dalam dosa, jangan tenggelam, tapi marilah bangkit, untuk mendapatkan ketekunan dan mendapatkan hikmat.

Pada dasarnya manusia tak suka akan pencobaan. Seperti doa Bapa Kami, �Janganlah bawa kami dalam pencobaan.� Natur manusia itu lemah, sehingga dalam pencobaan, mudah jatuh. Maka kita harus benar-benar bersandar pada Tuhan. Percaya, berserah pada Tuhan. Pencobaan itu tak akan melampaui batas kekuatan kita. Tuhan tak akan mengizinkan pencobaan melebihi kekuatan kita. Tuhan pasti akan memampukan kita menghadapinya. Tujuan akhirnya adalah mencapai kesempurnaan / kedewasaan (Matt. 5:48). Tuhan tidak bertujuan untuk menjatuhkan kita.

Bagaimana menghadapi ujian iman?
[a]. Sikap positif (v 1-4).
Jangan bersedih hati / berputus asa.
Anggaplah sebagai kebahagiaan.
Yang akan menghasilkan ketekunan, sempurna, utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

[b]. Hikmat dan doa (v 5-8).
Yang kekurangan hikmat, mintalah dari Tuhan.
Berdoa sesuai dengan iman, tak bimbang dan tak mendua hati.

[c]. Tetap setia (v 9-12).
Tetap setia waktu kaya, maupun miskin. Ada yang miskin menjadi kaya, biarlah bermegah. Bermegah bukan sombong, tapi bangga dengan rasa syukur. Sedangkan kaya menjadi miskin, tetap setia, karena kekayaan tidak bisa menjadi sandaran. Bagi yang setia, akan mendapat mahkota.

Tujuan pencobaan:
[a]. Mereview apa yang sudah kita pelajari.
Kesaksian waktu belajar Yunani dulu, di mana dosennya killer.

[b]. Memperbaiki kesalahan kita.
Membuat SIM di Indonesia, bisa tak perlu ujian, tapi di US, harus ujian. Test di US, boleh 3x.

[c]. Mendapatkan hal-hal yang baru.

[d]. Pasti akan berakhir.
Ujian itu ada time limitnya.

[e]. Membuat kita lebih tough / dewasa.
Yusuf setelah diuji, menjadi lebih matang, mengasihi dan peduli.

[f]. Membuat seseorang naik kelas.
Kesaksian anak yang di Bintang kelas 5, tapi di K Gading, diturunkan menjadi kelas 4, karena bahasa Inggrisnya belum cukup.

Khotbah Minggu ini pas dengan orang Islam merayakan Idul Fitri. Mereka merayakan kemenangan dari �Pencobaan� / �Ujian� puasa selama 1 bulan. Tapi ujian dan puasa banyak yang tidak sama. Puasa merupakan pilihan. Dalam kondisi khusus, mereka boleh tidak puasa. Misalnya: Pada waktu hamil, anak kecil, buruh yang bekerja keras, dll. Tapi ujian itu merupakan sebuah keharusan. Siapapun pasti akan mengalami ujian. Kita akan �Dipojokkan� sedemikian rupa sehingga kita tidak bisa lari / menolak / menunda, tidak bisa tidak harus menghadapi ujian.
Kemudian, ujian bagi setiap orang itu tak sama satu dengan yang lain. Tuhan punya �Kurikulum khusus� bagi setiap orang.

Lalu, ujian itu bersifat continuous, bahkan bertubi-tubi, tidak seperti puasa yang �Hanya 30 hari, siang saja.
Ujian juga bukan hanya bersifat makanan saja, yang lebih sulit dari menahan makan, ada banyak.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung

Tujuan : Pencobaan dapat menjatuhkan, ujian menentukan nilai pula. Bila kita beriman dan tahan tempaan, maka api ujian dapat memurnikan kita bagaikan emas murni

Kesukaan/hoby menyusun puzzle, pernah menyusun sampai 1.000 pc. Tidak banyak yang punya hobby seperti ini. Karena tidak mudah, dan harus ada ketekunan. Menyusun puzzle melatih ketekunan. Dan harus menginvestasikan waktu dan tenaga. Ada kemajuan dan sukacita saat menemukan piece yang tepat. Nats yang dibaca dapat dianologikan sebagai hal yang sama, dimana dalam menemukan kehendak Tuhan dalam perjalanan hidup yang dijalani, sampai akhir (ay.4). Dalam pergumulan yang berat tidak meragukan lagi Tuhan bekerja. Tanpa ketekunan, tidak mungkin seorang Kristen sampai pada tujuan akhir hidupnya. Ketekunan tidak mungkin otomatis terjadi, harus ada alatnya, dan alatnya adalah: ujian. Ada 2 sumber ujian: dari dalam (ay.14) �berkaitan dengan moral (tesalonika 6), dan luar (ay.2).
Seefektif apakah ujian menghasilkan ketekunan. Sebenarnya tidak mudah. Elizabeth �� mengatakan bahwa bagaimana , ada 6 tahap; Denial (menyangkal), Bargaining, menyalahkan diri sendiri/Tuhan,
Kalau seseorang bisa menghadapi ujian itu, maka ia harus melewati tahap2 itu. Dan kalau dilihat di ay. 2. Di dalam rumusan tujuan, perlu ditambahkan hikmat. Hikmat menjadi unsur penting, sebab Tuhan tahu, orang yang sedang mengalami ujian perlu pertolongan (Kolose 1:9). Dengan hikmat, pada akhirnya orang dapat mengerti maksud Tuhan dalam pergumulan yang sedang dialaminya.

Suatu pengambaran ketekekunan seperti berlatih piano, ada banyak tawaran yang lain yang bisa mengeser orientasi, namun saat ada ketekunan, maka ada hal yang dapat dicapai dan menghasilkan sesuatu pada akhirnya

Dalam dunia remaja ada banyak kasus yang kesannya sederhana bagi orang dewasa, namun saat menghadapi hal ini bagi anak-anak remaja tidak mudah, sehingga para pembimbing yang mendampingi hal ini, sungguh diperlukan ketekunan, kesabaran. Iman pembimbing yang mendampingi pun diuji, apakah kita pun beriman untuk membawa iman remaja untuk percaya dan bersandar pada Tuhan.

Saat menghadapi ujian iman, maka banyak ibu yang sungguh menangis dan berdoa. Kepercayaan dalam keluarga sungguh harus kuat, sehingga keluarga dapat dikuatkan imannya. Kepercayaan dan kekuatan dalam keluarga akan menopang keluarga untuk menghadapi tantangan yang terberat sekalipun.

Semua orang pasti pernah mengalami, apakah kita jatuh atau menghadapi ujian tersebut. Saat mengalaminya kita butuh waktu merenungkannya. Saat kita mendapatkan solusinya/pertolongannya, maka kita tahu pertolongan Tuhan nyata.

Hidup seperti lukisan, awalnya tidak jelas, pada akhirnya hasil yang indah. Ada warna-wana gelap dan terang, kombinasi warna memberi keindahan. Kita tidak bisa lari dari ujian tersebut, namun menghadapinya dengan tekun, dan mengandalkan Tuhan, karena yang lain dapat mengecewakan, dan ketiga, kita belajar dari sudut pandang Tuhan

Dalam melihat pencobaan, maka kita harus memahami;
1. Ujian atas sepengetahuan Tuhan
2. Setiap orang harus menghadapi ujian, Tuhan Yesus pun mengalami
3. Ujian terjadi untuk kebahagian diri kita dan orang percaya
Bagaimana sikap kita menghadapi ujian? ;
1. Ujian diberikan untuk mengetahui tingkat kedewasaan iman
2. Sadar bahwa Tuhan sudah menang dalam ujian, maka kita pun percaya bahwa kita pun dapat menang atasnya
3. Allah berkuasa atas ujian, dan ujian itu tidak melampaui kekuatan kita
4. Iman menjadi dasar kekuatan
5. Pastikan arah jalan hidup kita, benar dalam jalanNya


Ada penjelasan yang perlu disampaikan tentang ujian dan pencobaan. Seringkali kali ujian yang diterima malah dijadikan pencobaan bagi diri kita, yang malah membawa kejatuhan dan keinginan daging. Dalam menghadapi ujian, maka kita harus mampu melihat siapa Allah yang dipercaya, dan mengerti kedaulatan Allah.

Tidak mudah menghadapi suatu perubahan yang drastis dan babak baru, yang ada hanyalah Percaya dan berharap pada Tuhan. Tantangan yang dihadapi tidak mudah, seorang hamba Tuhan pernah menahan panggilan ini selama 13 tahun, dan bergumul bagaimana menghidupi keluarga, sempat tahun pertama di SAAT minta pulang saja. �Tuhan mungkin tidak memberikan jalan keluar, namun Tuhan memberikan Kasih dan AnugrahNya� kalimat dari Pdt. Paul Gunandi. Akhirnya kekuatan untuk melangkah adalah dengan berharap pada Tuhan dengan dasar; Grace up on Grace, yang bisa membuat kita dapat melewatinya
Kesimpulannya, bukan hanya resep bagaimana kita menghadapinya, namun kita masuk dalam prosesnya. Saat kita menghadapi masalah tersebut, maka harus punya Kepercayaan dan Harapan pada Tuhan

Ujian selalu mendatangkan kebaikan, pencobaan tidak baik. Saat menghadapi pencobaan maka sebenarnya kita tidak senang. Ujian tersebut tidak dialami langsung dan membuat kita mengerti. Ujian terlalu mahal untuk dibayar. Ilustrasi: ada jemaat yang jatuh atau pun mengalami kecelakaan, dan harus masuk ICU, sementara dana begitu besar. Saat menghadapi hal ini memang tidak mudah.
Ada pula orang yang pernah mengalami hubungan tidak baik dengan orang tua tiri pada masa remajanya, dan saat pemuda ini dewasa, dia merasa punya kuasa untuk membalas dendam, ia masuk dalam pergumulan yang berat. Namun Roh Kudus terus berbicara dalam hatinya. Sehingga pada akhirnya ada pengampunan dan rekonsiliasi. Dalam menghadapi pencobaan dan ujian, kita perlu Roh Kudus untuk memampukan kita dan memberi hikmat agar kita dapat menghadapinya.

Masalah pencobaan bukan hanya penderitaan, namun ada pula kenyamanan hidup. Dimana kita tidak berani keluar dari area nyaman. Pencobaan dapat muncul dari kenyamanan sehingga kita tidak bertumbuh dan tidak mau bergerak
Ada 3 kata kunci
� Tempation. Pakai kata Peirasmos, yang berarti ; dari pihak Allah ujian, dari pihak Iblis pencobaan, dari peristiwa yang sama bisa menyebabkan 2 aspek tersebut
� Iman, ada 3 hal yang hal perlu dipahami, yaitu What u belive, Why u belive, Why is it important.
� The Victory, kemenangan, ada 3 hal klasik yang menjadi tantangan, yaitu; harta, sekualita, tahta. (secara umumnya tantangan orang muda: lebih ke Seksualita, dewasa: lebih ke harta, orang tua: lebih ke tahta). dalam mengerjakan hal-hal tertentu, seringkali ada akar-akar yang terselubung yang menyebabkan kita alami masalah-masalah tersebut (pencobaan/ujian).
Kata berbahagialah; �pure joy� (ay.2) blessed (ay.12), kita bisa membandingkan dua kata, kalau kita menang atas pencobaan maka kita akan mengalami kedua hal ini.

Perkataan Ravi : �kalau kita percaya Yesus namun tidak mengaplikasikannya dalam ibadah, maka kita akan kecewa�
Kita perlu menyatakan seluruh ekspresi iman kita dalam ibadah kita.
�We can not worship God, without Emotion, without Reverence, without Sacrifice, without Pure Motive�
Marthin Luther King, Jr. : �Kita mati pada saat kita diam, pada saat kita harus mengatakan kebenaran�

Dalam pelayanan pun ada ambisi, yang menyebabkan kita dapat meninggalkan area kenyamanan, namun saat tidak ada jalan sama sekali, Tuhan tutup semua, maka kita perlu sungguh-sungguh bersandar pada Tuhan.

Di balik air mata, ada permata
Waktu air mata menetes, kita hanya bisa mengelus dada
Tapi jangan pernah lupa, Tuhan beserta

Rabu, 09 September 2009

JANGAN MENCURI

JANGAN MENCURI
KELUARAN 20:15
Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Bandung

PENDAHULUAN
Jangan mencuri merupakan perintah ke 8 dari ke sepuluh Hukum Taurat.
Hukum untuk relasi kita dengan sesama manusia.

ARTI KATA MENCURI
1 transitive and intransitive verb take something unlawfully: to take something that belongs to somebody else, illegally or without the owner's permission
2 transitive verb take something furtively: to take or get something secretly, surreptitiously, or through trickery
� steal a glance
3 transitive verb dishonestly present somebody's work as yours: to take something that somebody else has created, especially ideas, theories, or a piece of writing, and present it as your own
4 intransitive verb sneak: to move quietly, especially in the hope of not been seen or caught

PENYEBAB INGIN MENCURI
Ingin memiliki milik orang lain
Tidak mampu memiliki dengan usaha sendiri
Tidak memiliki prinsip hidup yang benar (motucasia)
Tidak memikirkan resikonya bagi orang lain (egois)

APA YANG DICURI
1. Barang
Akhan mencuri barang-barang yang diperintahkan Allah untuk dimusnahkan dan untuk dikhususkan bagi Allah. (Yos.6:17 dst, 7:20-21, 24)
2. Suami atau isteri orang lain
Herodes Antipas mengambil Herodias, isteri saudaranya Herodes Filipus I.
3. Pekerjaan/bisnis/ladang
Ahab selalu melihat ladang orang lain (kebun anggur Nabot) lebih indah dari ladangnya sendiri. Dengan segala cara, tidak peduli benar atau salah, asal mendapatkan apa yang diinginnya.
4. Jabatan
Miriam menjelek-jelekkan Musa, mencari-cari kesalahan Musa, karena ia ingin jabatan yang dimiliki Musa (Bil.12:1,2)
5. Mencuri hati (2Sam.15:6)
Absalom mencuri hati bangsa agar bisa menjadi raja.
2Sam 15:5 Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya.
2Sam 15:6 Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.
6. Mencuri Firman Tuhan (Yer.23:30)
Jer 23:30 Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah firman TUHAN, yang mencuri firman-Ku masing-masing dari temannya.
Jer 23:31 Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawan para nabi, demikianlah firman TUHAN, yang memakai lidahnya sewenang-wenang untuk mengutarakan firman ilahi.

AKIBAT MENCURI
1. Mencemarkan nama Allah (Ams.30:8-9)
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
2. Menerima Hukuman Allah
Murka Allah baru berhenti setelah orang yang mencuri betul-betul telah dihukum
Seperti peristiwa Akhan.
3. Pemerintah wakil Allah untuk menghukum manusia yang mencuri
4. Kalau saat mencuri ketangkap basah, kemudian dipukul, pemukul tidak berhutang darah (Kel.22:2)
Jika seorang pencuri kedapatan waktu membongkar, dan ia dipukul orang sehingga mati, maka si pemukul tidak berhutang darah;

BAGAIMANA SIKAP KITA TENTANG MASALAH PENCURIAN?
1. Kumpulkan harta di sorga
Mat 6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

2. Menjadi percontohan dari apa yang kita ajarkan
Rom 2:21 Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri?

3. Mengasihi sesama, tidak ingin mencuri miliknya, apalagi untuk mencelakakannya.
Rom 13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!

4. Nyatakan pertobatan dengan mengganti apa yang dicuri (Kel.22:1) dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang diinginkan bahkan bisa berbagi dengan orang lain.
Eph 4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

- Wawasan: mencuri dengan sebab
1. Menjadikan sebagai profesi: telah diprogramkan dan dilatih
2. Karena hobby � ada pengalaman sukses jadi habit
3. Karena ada keinginan untuk apa yang diinginkan � tidak punya kemampuan
4. Kebutiuhan untuk mempertahankan hidup-karena masalah kesehatan dll
5. Karena punya alas an dan tujuan-membutuhkan perhatian atau bentuk pemberontakan
6. Karena tidak takut Tuhan-merasa Tuhan tidak ada (al: tidak member perpuluhan)
7. Karena tidak punya kemampuan, kreatifitas dan daya juang-ingin mencitrakan diri
8. Sebuah virus yang merongrong kesatuan dan persatuan-tercipta rasa tidak aman (al: kasus Onesimus)
� Bila mencuri harus mengganti, namun perlu diberi kesempatan untuk berubah
9. Anggap halal bagi sebagian orang namun haram bagi yang dirugikan

- Bandingkan Efesus 4:28; merupakan jalan keluar
*. Bagaimana supaya tidak mencuri agar dapat jalan keluar

- Perintah dari 10 hukum
- Perlu bahas konteks 10 hukum:
1 Sebuah perjanjian bagi umat Allah
� dicantumkan di Supreme Court USA untuk gambaran dasar konstitusi
� intinya Secret (dikhususkan dan dikuduskan)
2 Untuk melindungi � lindungi hidup/ hak milik

- Motif mencuri:
1. Psikologis-diobati dengan ilmu psikologis
2. Social-ekonomi (kecemburuan social)
3. Sinful nature (1Tim 6:10 dst)

- Bentuk mencuri:
1. Barang 2. Ukuran (timbangan) 3. Waktu 4. Korupsi-jabatan yang dimiliki ditengah kesempatan 5. Kekikiran dan pemborosan (kasus Boaz, Lukas 16 dsb)

- Jalan keluar:
*. Mencari akar-perlu pertobatan dan anugerah (contoh Zakheus)

- Mengambil yang bukan miliknya
*. Amsal 23:10-11:
� ayat 10: kadang pencuri sudah punya hitungan dan lebih kuat
� Penulis Amsal mengingatkan kuatnya sang penebus

- Berkat bagi orang yang dikasihi-Nya

- Bila tidak beri persembahan perpuluhan maka mencuri uang Tuhan (pembinaan di KTB)
*. Perlu pengertian dan kesadaran
- Sikap orang tidak senang dianggap mencuri namun tanpa sadar sudah mencuri uang Tuhan dengan apa yang kita miliki
- Pergumulan orang muda dalam memberi perpuluhan ditengah kebutuahan yang besar dan pemasukkan yang kecil namun konsep perpuluhan tetap harus sitanamkan

- Amsal 30:8 ingatkan jangan member kaya sehingga berlaku salah dst
- Mencuri berarti karena merasa tidak punya kemuliaan dan merasa tidak punya sesuatu
- Perlu mencukupkan diri dengan apa yang ada serta bersyukur

- Mencuri merupakan kerusakan sebagai gambaran adanya:
1. Korupsi karena kebutuhan
2. Korupsi karena ketamakan
3. Korupsi karena system
- Mencuri karena melakukan melalui diri sendiri atau memanfaatkan institusi
- Mencuri merusak ekosistim yang dibuat Allah dengan langkah sistimatis yang dilakukan manusia sehingga terjadi kerusakan.
- Setiap orang punya kesempatan yang sama
- Perlu social justice
- Dosa yang mencuri berarti generasi yang akan datang
- Mencuri dapat berarti menahan dan melakukan sesuatu sehingga dapat jatuh dengan berbuat berdosa

� Mazmur 24:1 perlunya membangun konsep kepemilikan
� �Piere Joseph P: �Property is theft� (Milik pribadi dapat menjadi hasil pencurian)
*. Mungkin karena merasa milik bersama namun sesungguhnya milik Tuhan
� Hak dan sekaligus kewajiban kita, tidak lebih hanyalah menjadi penatalayanan milik Allah yang Dia titipkan kepada kita
� Perlu kesadaran bahwa yang kita miliki bukan untuk diri sendiri namun mengelola dengan apa yang dipercayakan Tuhan. Sebab memanfaatkan milik pribadi hanya untuk kesenangan sendiri, itulah yang dikategorikan sebagai mencuri.

- Perlunya tahu data riset global korupsi dan dampaknya

� Mencuri dilarang oleh Tuhan karena Tuhan melindungi hak orang yang didasarkan pada kehendak Tuhan
� Bila mengambil milik orang lain untuk menjadi kepunyaannnya (barang, kesempatan dsb)
*. Melanggar hak asasi manusia karena ingin melebihi yang menjadi haknya
� Tuhan memberkati orang rajin namun manausia kadang tidak sabar sehingga meleset dalam hidup
� Anak sekolah sering melakukan mencuri angka karena tidak menekankan mutu
� Anak muda mencuri makan, minum karena tidak dapat bertahan dalam hidup
� Mencuri kadang sudah menjadi kebiasaan diantaranya pakai barang orang lain untuk kemudian dikembalikan
*. Bisa berakibat merusak diri bila salah memahami barang yang dipakai.
� Jenis mencuri diantaranya: Mencuri domba (sering dilakukan Hamba Tuhan dalam mengembangkan pelayanan), mencuri hati atau mencuri timbangan
� Mencuri langit, mengganti matahari � ciptakan suasana yang melebihi yang dari Tuhan
� Jepang tidak puas dengan apa yang ada sehingga terjadi perang dunia ke-2
*. Akhirnya hancur karena ketamakkan dengan peristiwa 2 bom atom dijatuhkan
- Mencuri dapat karena sakit penyakit
*. Pernah ada kisah menikah dimana seorang wanita mencuri karena menjadi hobby meski suami kaya.karena menjadi bawaan dalam hidup sehingga suami perlu menitip uang agar menjaga muka suami.mungkin seharusnya dihukum sehingga tahu akibatnya
- Kita tidak boleh mengembangkan new morality yang karena alasan tertentu membenarkan mencuri.
*. Karena Tuhan tidak ada dalam hidup maka pelanggaran apapun merupakan pelanggaran kehendak Tuhan
*. Berbicara case anak yang ingin membuatkan ayam kaldu, anaknya lalu mengambil ayam orang lain. Anak itu menjelaskan kepada Ibunya jika mau dan ingin jangan nanya dari mana asalnya ayam tersebut
� Bertindak sesuatu untuk mengambil milik orang lain karena bisnis dan sebagainya, harus menanyakan kehendak Allah
� Perenungan: Bagaimana pergumulan jemaat yang ingin rajin bekerja maka tidak ada kesempatan. Bagaimana kalau miliknya dicuri dan perlukah mengambil kembali yang diambil daripadanya.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Jakarta

Hukum ke-8 ini adalah hukum yang mengatur hubungan dengan manusia. Allah berdaulat dalam kehidupan manusia tetapi juga memberikan hak kepada ciptaan-Nya untuk memiliki kekayaan secara pribadi. Allah memberikan:
1. Sifat otonom: bebas berkarya dan mencipta
2. Sifat moral: bertanggung jawab akan pahala dan hukuman
3. Sifat kekekalan: dalam jiwa manusia selalu ingin mencari kasih dan kebenaran
Jadi, hukum jangan mencuri ini Tuhan ingin menyatakan bahwa mencuri adalah perbuatan yang merusak antar hubungan sesama karena tidak menghargai orang lain dan merusak milik orang lain, juga merendahkan sifat kemanusiaannya. Kekayaan manusia itu meliputi 2 hal: kekayaan materi dan ide-ide orang lain.

Hukum ke 1-4 adalah tanggungjawab kepada Allah dan yg ke 5-10 adalah kepada sesame manusia. Kalau melihat penafsitan Paulus dalam Rom. 13:9 Mencuri banyak bentuknya: nama baik, waktu, ide-ide, dan menahan hak orang lain, gaji upah harian pegawai (Im. 19:13; Yak. 5:4; Ul. 24:14-16).

Bentuk kalimat ini adalah negative, tetapi mengandung pesan positif: hargailah milik dan hak orang lain. Mencuri adalah mengambil milik orang lain untuk dijadikan milik sendiri. Mencuri itu perbuatan tidak adil. Perintah ini mengajak kita untuk adil terhadap sesame.

Mencuri adalah:
1. Mengambil yang bukan haknya baik tidak diketahui atau diketahui.
- Tidak memberikan perpuluhan
- Meminjam tetapi tidak mengembalikan
2. Mengurangi miliki kepunyaan orang lain
- Mengurangi timbangan
- Makan riba/bunga
- Menerima suap

Mencuri itu kategorinya sangat luas. Secara prinsip ada 2 hal: menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain, dan mengambil milik orang lain tanpa persetujuan orang lain: menyontek dan plagiat. Kenapa tidak boleh mencuri:
1. Melanggar kehendak Allah, kerena tidak ada keadilan di sana.
2. Menghancurkan diri sendiri, Ef. 4:28: orang mencuri menjadi malas dan menghancurkan diri sendiri, serta merusak pola hidup benar.
3. Supaya kita bisa melayani dengan bebas dan merdeka. Ada sukacita sendiri ketika member dengan uang atau hasil karya yang kita usahakan sendiri.

Mencuri termasuk dalam hal melakukan kecurangan (Im. 19:13, 15, 35). Hal ini termasuk dalam peradilan, menahan gaji orang lain/pegawai.

Mencuri adalah mengambil hak yang bukan miliknya. Dalam hal apapun ini berlaku. Mencuri tidak bergantung pada tujuan akhir. Mencuri tetap dosa. Ambil tanpa permisi pun termasuk mencuri. Fasilitas kantor pun sebaiknya gunakanlah untuk kantor dan jangan dipakai untuk keperluan diri sendiri. Hal yang paling penting adalah kita harus melatih kepekaan kita.

Orang yang mencuri itu namanya pencuri, rampok atau malaing. Orang yang mencuri itu selain miskin, tetapi bagi yang kaya itu karena ingin lebih kaya lagi. Kita harus rajin bekerja dan Tuhan akan memberkati orang seperti ini. Mencuri juga termasuk mencuri waktu, minimal 8 jam per hari. Juga, jangan mencuri barang-barang umum.

Alkitab mencatat juga defisi mencuri adalah tidak menyampaikan firman Tuhan apa adanya (Yer. 23:10). Hal yang kedua, akibat dari pencurian. Orang yang mencuri itu ada akibatnya. Keluaran 22:1 mencatat kalau ada orang mencuri itu harus mengganti. Bila yang dicuri itu seekor lembu, dia harus mengganti 5 ekor lembu. Hal ketiga, esensi dari pencurian. Apa esensinya: tidak mempunyai kasih (Rom. 13:9). Orang yang mencuri telah gagal dalam hal yang lebih besar, yakni mengasihi. Jadi, pencurian itu hanya satu contoh atau gambaran saja dari kehidupan seseroang yang tidak mempunyai kasih.

Dalam kehidupan sosial � ekonomis bangsa Israel, pola tinggal yang tidak menetap (nomad), menyebabkan mereka tidak banyak memiliki harta benda. Secara ekonomis, mereka hidup dalam keterbatasan atau kekurangan. Dalam keadaan seperti ini, seringkali muncul keingian untuk hidup enak dengan memiliki lebih banyak harta benda. Dalam hal ini, nampaknya mencuri menjadi pilihan paling mudah untuk mencapai keinginan itu segera. Sementara itu, yang terjadi bukan hanya mereka yang hidup dalam kekurangan atau keterbatasan yang melakukan tindakan pencurian, namun sifat tamak yang dimiliki oleh sebagian mereka yang telah kaya, menyebabkan pencurian atau perampasan juga dilakukan mereka. Jelas sekali perbuatan mencuri, akan sangat merugikan mereka yang menjadi korban pencurian.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Garut

Hukum ke-8 �Jangan mencuri,� (KJV) �Thou shalt not steal,� merupakan salah satu dari 10 hukum moral yang sampai kini masih tetap berlaku dan perintah ini bersifat mutlak dan kontinuitas. Mengambil barang milik orang lain adalah hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, karena Ia menghendaki kita hidup dengan apa yang ada pada kita. Karena itu, �Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau� (Ibr. 13:5). Hukum ke-8 ini melarang orang mengambil barang, uang dan apa saja yang menjadi milik orang lain. Hukum ini menuntut kejujuran di dalam semua urusan kita dengan sesama kita. Larangan mencuri yang ditujukan kepada umat-Nya, mengindikasikan bahwa Tuhan tahu pada hakikatnya manusia memiliki hati yang tamak akan uang. Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang (1Tim. 6:10).

1. Karena mencuri adalah berdosa kepada Tuhan. Larangan mencuri oleh Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan tidak senang dengan sikap tersebut. Implikasinya, jika kita melanggar, maka mendatangkan dosa dan hukuman Tuhan (Ul. 5:19; Mat. 19:18; Mrk. 10:19; Luk. 18:20).
2. Karena mencuri menyebabkan relasi dengan sesama menjadi rusak.
3. Karena mencuri memperburuk reputasi dan nama baik kita di mata orang, sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan orang lain kepada kita. Salomo berkata, �Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar� (Ams. 22:1).
4. Karena reputasi jelek mempengaruhi masa depan kita.

Cara untuk mengatasi kebiasaan mencuri adalah?
1. Beriman dan bersandar kepada Tuhan (Yer. 17:5, 7).
2. Miliki rasa puas dan cukup atas segala berkat dan penghasilan yang sudah diterima (Ibr. 13:5).
3. Rajin dan bekerja keras. Rasul Paulus menasihati jemaat di Efesus, agar orang yang mencuri jangan mencuri lagi, tetapi melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan (Ef. 4:28).

10 Hukum Taurat yang di berikan Allah kepada Musa bertujuan untuk mengatur kehidupan bangsa Israel. Hukum ini diberikan pasti ada pelanggaran yang telah terjadi diantara umat Israel, sehingga Allah memberikan peraturan yang ketat supaya tidak ada pelanggaran lagi. Peraturan ini dibuat untuk mengatur kerukunan diantara umat Tuhan sehingga tidak terjadi perselisihan.
Allah memberikan setiap orang rezeki dan berkat yang berbeda, Allah mempercayakan berkat itu untuk di kelola dengan baik. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibr 13:5)
Berkat yang Allah berikan kepada seseorang dipakai untuk kesejahteraan hidupnya, dia berhak untuk memakainya. Termasuk harta benda, kekayaan, tanah, dll. Jika ada pelanggaran pencurian berarti ada orang lain yang berusaha merampas hak orang lain. Pencurian terjadi karena ada perasaan cemburu dan iri hati yang timbul, mengingini milik orang lain. Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu." (Lukas 3:14)
Cukupkanlah dengan apa yang ada pada dirimu, jangan menginginkan yang lebih dari kapasitas yang kita miliki. sebab berkat yang Allah berikan cukup bagi setiap orang. Oleh karena itu setiap kita harus menguasai dirinya untuk tidak memiliki perasaan iri hati dan serakah. Karena hal ini sangat berbahaya dan jika itu terus ada di dalam diri kita pasti akan menimbulkan perbuatan dosa.
Akar dari segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab dengan memburu uang beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (I Timotius 6:10) Kuasailah dirimu dalam segala hal sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil (2 Timotius 4:5). Biarlah ini menjadi ingat-ingatan kita sebelum melakukan segala tidakan yang melawan Tuhan.

Hukum ke-8 merupakan hukum yang mengatur dan menghargai hak milik seseorang. Bangsa Israel hidup di tengah bangsa-bangsa yang tidak ada aturan dan norma ilahi, maka hukum Taurat diberikan untuk mengatur keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesamanya. Hukum ke 8 mengingatkan kita untuk merasa cukup dan bersyukur atas segala anugrah Allah sehingga membuat kita tidak tergoda untuk mengambil milik orang lain. Perintah �Jangan mencuri� di dunia modern mempunyai arti yang lebih luas karena bukan hanya berkaitan dengan milik orang lain tetapi juga nama baik, mengabaikan kesempatan, mencuri kemuliaan Tuhan, mencuri karya orang lain. Melalui hukum ke 8 jemaat diharapkan sungguh hidup dalam syukur, dapat berelasi dengan baik, menjaga reputasi untuk kemuliaan nama Tuhan.

Jumat, 04 September 2009

YESUS MENYUCIKAN BAIT ALLAH

YESUS MENYUCIKAN BAIT ALLAH
(Yoh. 2:13-22; Luk. 19:45-48)

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Garut

Sesuai tradisi, perayaan Paskah orang Yahudi diadakan setiap tahun di bait Allah di Yerusalem (Ul. 16:16). Makna perayaan itu untuk memperingati keluarnya umat Israel dari tanah Mesir (Kel. 12:1-13). Pada saat itu setiap umat Yahudi diaspora dari segala penjuru dunia datang berkumpul di bait Allah. Karena perjalanan yang jauh, maka mereka tidak bisa membawa hewan korban untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Karena itu mereka membeli hewan yang disediakan dan dijual di bait Allah. Selain itu, mereka juga harus membayar pajak bait Allah, untuk itu mereka menukarkan uang mereka untuk membayar pajak. Untuk mempermudah semuanya itu, para pemimpin agama Yahudi mengizinkan penjualan hewan korban dan penukaran uang. Dalam hal ini, para pedagang bekerja sama dengan pimpinan bait Allah (para Iman; ahli Taurat dan orang Farisi) untuk mencari keuntungan atas nama bait Allah. Karena itu, hewan korban yang dijual di sana bisa berlipat ganda harganya. Karena itu tidak heran Yesus katakan bahwa mereka menjadikan bait Allah sarang penyamun. Kemudian Tuhan Yesus marah dan mengusir para pedagang di sana. Apakah implikasi dari tindakan Yesus menyucikan bait Allah?

1. Rumah Tuhan harus dipergunakan sesuai fungsinya untuk beribadah kepada Tuhan (Yoh. 2:14-15; Mat.21:13; Mrk. 11:17)
Ayat 14-16� Jika Yesus melakukan sesuatu tindakan pasti ada alasannya yang logis dan masuk akal. Dalam hal Ia menyucikan bait Allah juga memiliki alasan yang sangat jelas. Alasan Tuhan Yesus menyucikan bait Allah adalah karena tempat itu sedang kotor secara fisik dan rohani. Secara fisik, rumah Allah mestinya dijaga kebersihan dan kelestariannya agar tetap bersih, wangi, enak dipandang dan menarik orang untuk datang ke sana. Rumah Allah bukan tempat ajang bisnis dan tempat untuk mencari keuntungan materi semata. Secara rohani, bait Allah mestinya berfungsi sebagai tempat beribadah, tempat umat percaya menjumpai dan dijumpai Tuhan dalam doa, firman Tuhan dan penyembahan, tetapi kini sudah tidak ada nuansa rohaninya. Karena itu, Yesus berkata, �Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan� (Yoh. 2:16); �Rumah-Ku disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun� (Mat. 21:13; bdk. Mrk. 11:17). Di sini (Yoh. 2:14-16) kita melihat Yesus mengklaim bait Allah sebagai rumah Bapa-Nya. Jadi alasan Ia mengucikan bait Allah karena itu adalah rumah Bapa-Ku, bukan rumah milik sembarang orang yang boleh seenaknya disalahgunakan. Tetapi pada saat Yesus mendatangi bait Allah, apa yang Ia temukan di sana? Yesus melihat bait Allah sudah disalahgunakan, sebagai tempat ajang bisnis, tempat mencari uang, kekayaan, dan bukan lagi tempat beribadah. Karena itu, rumah Tuhan tidak boleh dinaziskan dengan menjadikannya tempat untuk meningkatkan status social, keuntungan keuangan, hiburan. Jadi kapan saja rumah Tuhan digunakan oleh orang yang berpikiran duniawi, maka rumah Tuhan kembali menjadi sarang penyamun.

2 Tuhan akan menghukum orang yang menyalahgunakan rumah Tuhan (Yoh. 2:14-16; Mat. 21:12; Mrk. 11:15-16; Luk. 19:45)
Tindakan Yesus mengusir mereka yang berjual beli di halaman bait Allah menunjukkan semangat-Nya terhadap kesucian dan doa yang sejati dari mereka menyembah Allah (Yes. 56:7; Luk. 19:45). Di sini Yesus tidak mempermasalahkan soal jual beli dan penukaran uang, tetapi yang menjadi keberatan Yesus poinnya adalah: semua kegiatan diatas dilakukan di halaman bait Allah. Jadi persoalannya ialah tempat ibadah sudah beralih fungsi sebagai tempat transaksi bisnis. Fungsi rumah Tuhan bukan untuk hal sekuler, tetapi tempat umat belajar firman Tuhan, berdoa, memuji Tuhan dan beribadah. Ketika rumah Tuhan atau gereja sudah beralih fungsi, maka Tuhan pasti marah dan tidak akan turun hadirat-Nya dan Ia tidak akan memberkati ibadah kita. Bukankah hal yang sama terjadi sekarang ini: Ada orang berkumpul mengatasnamakan ibadah kepada Tuhan Yesus, tetapi sejatinya, tujuannya, motivasinya bukan untuk Yesus. Mereka datang ke persekutuan, tetapi untuk membicarakan bisnis, menjalin kerja sama dengan rekan bisnis, mencari koneksi bisnis, bukankah ini real? Apakah motivasi anda datang ke gereja? Apakah sungguh-sungguh kepingin belajar firman Tuhan? Rindu berdoa, beribadah dan menyembah Tuhan?

Perikop ini memberi kita teladan dan pelajaran bagaimana Tuhan Yesus menghormati Bait Allah. Dalam bagian ini kita melihat Tuhan Yesus yang berbeda dengan yang dicatat dalam Injil dan pasal yang lain, ramah, sabar, kasih, dekat dengan anak-anak. Yang dihadirkan disini adalah Tuhan Yesus yang marah, cambuk, mengusir, membalik meja, menghardik. Kita memahami hal ini, jelas untuk kebaikan, pada waktu yang tepat, tempat yang tepat dan pada orang yang tepat, tegas dan keras. Hati-hati kita utk marah dengan dasar peristiwa ini. Pada dasarnya, Yesus begitu menghormati Bait Allah, Rumah Allah.
1 Yesus sejak awal mengarahkan pada Bait Allah
Ditaruh sejak awal dalam Injil Yohanes ini, berbeda dengan Injil yang lain yang diletakkan pada bagian belakang. Tentu bukan kebetulan tetapi ada maksud yaitu sejak awal Tuhan Yesus sesungguhnya mengarahkan pada Bait Allah atau pada kehadiran Allah dalam hidup ini.

2 Yesus tidak mau ada kenajisan
Bait Allah adalah sarana/ tempat orang Israel bertemu dengan Allah. Allah hadir ditengah bangsa Israel. Tempat yang penting, istimewa. Tetapi pd saat ini dalam saat-saat merayakan Paskah justru yang terjadi menjadi pasar. Artinya, tidak dipergunakan sebagaimana mestinya dimana seharusnya menjadi rumah doa, rumah perjumpaan kita dengan Allah. Jadi diharapkan kita menghargai fungsinya. Jangan untuk ambisi pribadi, tetapi kemuliaan Allah. Bait Allah menjadi tempat bersekutu, bersaksi, dan melayani.

3 Yesus tidak ingin ada yang terhalangi
Yang terkandung dibalik adanya pasar ini adalah banyak kecurangan terjadi. Hewan di Bait Allah dianggap sudah memenuhi syarat. Sementara membawa sendiri harus diuji dengan begitu banyak syarat. Belum lagi harganya membumbung tinggi. Jelas bagi org yang miskin menjadi halangan. Mereka dengan terpaksa membelinya. Dan banyak hal yang lain. Misalnya jalanan masuk menjadi sulit dlsb. Yesus tidak ingin ada seseorang atau sesuatu menghalangi seseorang datang pada Tuhan.

Ketika Yesus berada di bait Allah, serta Ia melihat halaman Bait Allah dipakai menjadi tempat berdagang oleh para penjual binatang persembahan dan para penukar uang, Ia membuat cambuk dari tali, kemudian mengusir para pedagang itu dari Bait Allah dan menjungkirbalikkan meja-meja para penukar uang serta menghamburkan uang mereka ke tanah. Mengapa Tuhan Yesus bertindak demikian? Karena Bait Suci adalah rumah Bapa-Nya. Oleh karena itu orang tidak boleh menjadikannya sebagai tempat berjualan betapapun kecil dan tidak berartinya jualan mereka. Yohanes menjelaskan tindakan Tuhan Yesus itu sebagai tindakan yang didorong oleh rasa cinta yang mendalam akan rumah Allah: Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku. Tuhan Yesus melakukan semua itu karena hormat kepada Bapa-Nya. Dia bertindak sebagai Anak Allah.
Para pemuka agama Yahudi tentu tidak dapat menerima tindakan Tuhan Yesus. Bait Suci adalah wewenang mereka. Oleh karena itu mereka langsung mendatangi Tuhan Yesus dan meminta tanda yang menunjukkan bahwa Tuhan Yesus mempunyai hak untuk melakukan semua itu. Yang mereka minta adalah sebuah tanda pengenal, tanda dari kekuasan-Nya. Permintaan itu langsung dijawab oleh Tuhan Yesus dengan menantang mereka untuk meruntuhkan Bait Allah. Memang Bait Allah yang sudah dialihfungsikan secara tidak bertanggung jawab sudah tidak ada gunanya lagi. Bait Allah yang semestinya menjadi tempat bagi orang untuk berdoa, telah dialihfungsikan menjadi suatu tempat untuk berbuat dosa! Oleh karena itu bangunan Bait Allah itu perlu diruntuhkan, dan sebagai gantinya Tuhan Yesus akan membangunnya kembali dalam waktu tiga hari.

Bait Allah melambangkan kehadiran Allah, dimana Allah bersemayam di dalam bait Allah itu. Konsep ini harus jelas dimengerti oleh umat Tuhan, sehingga kita sebagai umat Tuhan harus bisa menjaga dan memelihara bait Allah itu. Ketika Yesus melihat bait Allah yang seharusnya di jaga dan dipelihara dalam kekudusan tetapi Dia melihat bait Allah sudah beralih fungsi menjadi najis. Ada pedagang-pedagang kambing domba dan lembu disana kemudian ada penukar-penukar uang seperti pasar bukan lagi sebagai tempat yang kudus.
Oleh karena itu jika Yesus marah itu adalah hal yang sangat wajar, kemarahan Yesus bertujuan untuk mengajar kita supaya kita tidak sembarangan dalam mengelola rumah Allah. ayat17, �Sebab cinta akan rumahMu menghanguskanKu�. Tetapi kemarahan Yesus tidak bisa diterima oleh orang Yahudi serta meragukan otoritas Tuhan. mereka tidak sadar bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan, bahkan termasuk tubuh mereka.

Bagaimana kita menjaga rumah bait Allah?
1. Menjaganya dengan kekudusan.
2. Mengelola Rumah Allah sesuai dengan Panggilan Gereja di Dunia.
3. Pribadi-pribadi sebagai tubuh Allah harus dibangunkan dalam kebenaran.

Aplikasi :
Gereja dan rumah Tuhan pada masa sekarang ini menunjukkan gejala seperti dalam kisah ini, secara perlahan namun pasti sudah beralih fungsi bukan lagi sebagai rumah Allah untuk beribadah dan berdoa. Pengurus dan pemimpin gereja serta umat Tuhan terkadang memiliki agenda-agenda pribadi yang terselubung sehingga menjadikan rumah Tuhan menjadi �kotor seperti pasar� . mari kita kembali pada pengajaran Yesus tentang bait Allah, bahwa cinta akan rumah Tuhan itu menghanguskan Aku.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Jakarta


Paskah merupakan salah satu hari raya besar orang Yahudi. Bahkan Paskah memiliki nilai historis yang sulit dilupakan oleh mereka karena mengenang peristiwa bagaimana Allah �melewati� nenek moyang mereka dari kematian setiap anak sulung, dan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ratusan tahun mereka tinggal di Mesir dan selama itu pula mereka tidak memiliki hak istimewa, kedudukan yang sama, kebanggaan sebagai bangsa yang merdeka, dan kebebasan beribadah karena menjadi budak di negeri itu. Tetapi malam itu, pe�sah itu menjadi momentum yang indah karena Allah hadir melawat dan melepaskan umatnya dari sebuah tirani yang kejam. Momentum itu pula yang akan dirayakan kembali di Yerusalem dan dipusatkan di Bait Suci. Yesus hadir di sana untuk merayakan hari besar itu. Tetapi apa yang terjadi? Pusat tempat perayaan, Bait suci, dipenuhi oleh orang yang berjualan. Melihat pemandangan itu, Yesus membuat cambuk dari tali lalu meengusir semua mereka yang berjualan di sana. Sebenarnya apa yang membuat Yesus bertindak demikian?
1 Hilangnya respek kepada tempat ibadah. Yesus bukannya melarang orang berjualan, tetapi tempat merek berjualan itu tidak tepat. Di dalam Bait Allah ini memang bisa dikategorikan seluruh ruang yang ada dalam Bait suci itu karena Alkitab Indonesia, King James Version, dan banyak versi lainnya tidak memberikan penjelasan. Tetapi sangat tidak mungkin bila ruang suci dan maha suci dijadikan tempat berjualan, karena hanya imam yang boleh masuk ke ruang itu. NIV memberikan penjelasan, �in the temple courts� (pelataran Bait Suci), di mana orang-orang non-Yahudi biasa beribadah di sana. Saya lebih setuju dengan NIV. Tetapi jelas, meski diluar pun sudah merusak suasana dan tidak menghormati orang-orang yang beribadah.

2 Terjadinya traksaksi yang �kotor� di sana. Ada indikasi yang kuat penjualan hewan korban dan penukaran uang di sana telah memeras rakyat.
� William Barclay mengatakan bahwa harga merpati di Bait Allah hampir 20 x lipat di luar.
� Disamping itu imam-imam menolak binatang yang tidak dibeli di Bait Allah (dengan alasan yang dicari-cari), sehingga orang terpaksa membelinya di Bait Allah dengan harga yang sangat mahal.
� Dalam hal uang, kalau orang membawa uang besar, ia harus menu�karkannya dengan uang kecil dulu, dan untuk ini sudah ditarik ongkos. Setelah itu uang kecil itu masih harus ditukarkan lagi dengan uang yang dianggap sah untuk dipersembahkan ke Bait Allah (harus mata uang Yahudi 1/2 syikal - bdk. Kel 30:13), dan untuk ini ada ongkos lagi.
Pemerasan dengan menggunakan kedok agama itulah yang Yesus tidak suka.

3 Tidak adanya keinginan merubah tradisi dan kebiasaan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu. Sangat mungkin tradisi dan kebiasaan ini sudah berlangsung cukup lama. John Calvin berpendapat bahwa penyucian Bait Allah di sini tidak sama dengan penyucian Bait Allah yang ada di Mat. 21:12-13; Mar. 11:15-17; Luk. 19:45-46. Alasannya: yang ada dalam Matius, Markus, dan Lukas, menunjuk pada suatu peristiwa yang terjadi pada akhir pelayanan Yesus, tetapi yang diceritakan oleh Yohanes, terjadi pada awal pelayanan Yesus. Semua orang tutup mata, tidak mau tahu, tidak peduli, masa bodoh dengan apa yang sudah terjadi cukup lama. Bahkan, sebagian mungkin takut bila harus mengubah apa yang sudah berlangsung lama. Beda dengan Yesus. Ia datang merombak tradisi itu. Bukan ingin dikenal, pamer, cari sensasi atau popularitas. Tetapi tradisi dan kebiasaan yang mereka lakukan itu sudah keterlaluan, memalukan, dan tidak menjadi kesaksian bagi orang-orang yang baru saja datang ke kota Yerusalem dan melihat kehidupan ibadah mereka.

Hanya Yohanes yang mencatat Yesus tiga kali menghadiri Paskah di Yerusalem. Yohanes mau menjelaskan bahwa Yesus adalah Tuhan. Ada 3 hal yang ingin ditekankan.
1. Pertama, Kebiasaan buruk yang terjadi di antara iman dan kelompoknya telah terjadi KKN. Imam ikut �bermain� di sana. Aplikasi: Kalau hari ini Yesus menyucikan gereja kita apakah kita bersih dari KKN? Kalau mau bangun gedung harus dari bawah, dan kalau mau membersihkan harus dari atas. Atas itu adalah para pemimpin. Itu sebabnya, pemimpinnya harus �bersih� lebih dahulu.
2. Kedua, orang Yahudi menjadikan Bait Allah itu sebagai sentral, tetapi sejak Yesus datang pusat ibadah itu tidak lagi kepada gedung tetapi antar pribadi dengan Tuhan.
3. Ketiga, Yesus datang kedunia ini mendirikan gereja, dan gereja itu bukan gedung atau administrasinya, melainkan diri kita sendiri.

Bait Allah adalah Allah hadir dan diam di sana, juga tempat itu menjadi pusat ibadah. Di sana hadir orang-orang dari berbagai macam golongan. Ada korban yang juga akan dipersembahkan. Ada �pasar religious� di sana sudah menjadi �bisnis�. Bait Allah itu menjadi barometer akan keadaan rohani bangsa itu. Kewajiban agama mereka hanya satu kebiasaan saja, maka akhirnya mereka terjebak religiusitas tanpa spiritualitas. Tidak ada lagi relasi dengan Tuhan yang bersifat personal. Para pemimpin Bait Allah berbisnis, terjadi juga dalam gereja modern masa kini. Hermawan Kertajaya mengatakan ada kaitan antara bisnis dan spiritualitas:
1. Tahap Polarisasi: ada dua kutub yang berbeda, memisahkan anatara urusan bisnis dan spiritualitas. Jangan dicampuradukan.
2. Tahap Keseimbangan: orang menyisihkan sebagian keuntungannya untuk kegiatan sosial. Bisnis dijalankan tetapi tidak ada hubungannya dengan sosial. Ada keseimbangan antara bisnis dan sosial.
3. Tahap Integrasi: bisnis itu dijalankan secara etis dan spiritual, tidak ada suap, korupsi dari para pimpinannya. Kita bisa melakukan bisnis dan sekaligus spiritualis.

Seringkali manusia tidak menyadari kemalangannya dihadapan Tuhan. Manusia itu malang bukan karena miskin, bodoh, tidak berkuasa, tetapi karena hatinya jauh dari Tuhan. Orang Israel menjadi umat pilihan Allah seharusnya memuliakan Allah, tetapi melalui kelakuan mereka dengan berdagang dan menukar uang di Bait Allah membuat mereka menjadi menentang Allah. Yesus datang untuk melepaskan mereka dari ikatan hawa nafsu ini. Yesus datang dengan misi yang jelas, dengan otoritasnya tidak takut kepada imam hang sudah buta terhadap kebenaran. Yesus datang memulihkan mereka, dan merekonsiliasi antara manusia berdosa dengan Allah.

Menyucikan Bait Allah dengan tujuan:
1 Mempertegas fungsi Bait Allah untuk berbibadah dan berdoa, bukan untuk bisnis dan mencari keuntungan
2 Menyatakan kuasa-Nya atau wewenang-Nya sebagai Mesias. Orang Farisi dan para imam menganggap mereka berkuasa di Bait Allah. Hanya Mesiaslah yang memiliki kuasa lebih tinggi dari imam besar di Bait Allah. Itu sebabnya saat mereka minta tanda dan Yesus menjawab mereka soal mendirikan Bait Suci dalam 3 hari.
3 Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Bait Allah yang sejati. Fungsi Bait Allah sudah berubah tidak ada gunanya lagi. Kalau dirombak, akan diganti dengan yang baru, yakni diri Tuhan Yesus sendiri.

Gereja itu mengutus orang percaya pergi keluar tetapi juga membawa orang non-percaya kepada Tuhan. Kalau suasana ibadah/gereja seperti itu bagaimana bisa membawa orang luar percaya kepada Tuhan. Aplikasi: mungkin diri kita juga bisa menjadi penghalang orang datang kepada Tuhan karena kesombongan kita, ego, dan sikap-sikap kita.

Kemarahan Yesus adalah kemarahan yang wajar dan beralasan dan bukan kemarahan yang tanpa penjelasan. Hal apa saja yang membuat Yesus marah:
1. Bait Allah sudah menjadi seperti pasar dan sarang penyamun.
2. Adanya praktek jual-beli korban yang dimanipulasi.
3. Karena penajisan yang telah terjadi di Bait Allah. Bait Allah yang disebut rumah doa sudah beralih fungsi.
4. Pengertian �cinta untuk rumahMu menghanguskan aku� itu persis seperti yang terjadi dalam kemarahan Tuhan Yesus, di mana orang-orang Yahudi menjadi benci kepada-Nya dan ingin membunuh-Nya.

Hari ini gereja suka hitung-hitung soal untung rugi menyewa gedung untuk mendapatkan keuntungan dengan ibadah yang mereka lakukan. Mereka menjadikan tempat ibadah itu sebagai tempat bisnis. Hati manusia itu saat ini begitu tamak dengan uang. Gereja pun dijadikan tempat bisnis. Ada hamba Tuhan tertentu juga memegang seluruh keuangan yang masuk dalam gereja itu. Setiap bisnis yang diadakan di dalam gereja pasti akan menimbulkan masalah. Tuhan tidak suka akan hal itu. Bukan hanya gereja yang harus dibersihkan, tetapi diri kita juga perlu dibersihkan karena dalam diri kita juga banyak yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Bandung


1. Kalau membandingkan dengan Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas), maka terlihat bahwa peristiwa pembasuhan bait Allah ini diletakkan di akhir pelayanan Yesus. Kalau di Yohanes di awal. Ini suatu peristiwa atau dua peristiwa:
a. Tentunya satu peristiwa yang sama. Injil sinoptik menekankan pada kronologis dari kehidupan Yesus yang mengajarkan tentang Teologis kesejarahan Yesus.
b. Injil Yohanes mencatat peristiwa-peristiwa satu minggu sebelum Tuhan Yesus disalibkan, tidak menekankan pada kronologisnya, tetapi moment-moment kebenaran yang menunjuk kepada Teologis keberadaan Kristus adalah Anak Allah dan Allag sendiri (Yohanes 1:1-5: ungkapan Ego Emi (Aku adalah�)).

2. Peristiwa pembasuhan bait suci di bait Allah yang dicatat oleh Yohanes ada 3 kebenaran yang terlengkap:
a. Adanya kemarahan di dalam kebenaran. Kemarahan Tuhan Yesus ini adalah kemarahan yang suci, kudus dan benar yaitu marah terhadap dosa. Karena bait Allah yang seharusnya menjadi rumah doa, sekarang dijadikan tempat berjualan (vs.16). di Injil sinoptik �sarang penyamun�. (Lukas 19:4b; Markus 11:17; Matius 21:13). Ini artinya bait Allah menjadi tempat mencari keuntungan pribadi sehingga kejahatan itu terjadi.
b. Adanya kecintaan terhadap rumah Tuhan. Vs.17 �cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku�. Ini adalah kutipan dari Mazmur 69:10. Konteks Mazmur brbicara pengalaman Daud terhadap orang-orang yang membenci Dia. Dikarenakan imannya, kecintaannya kepada Tuhan. Artinya karena imannya, status kekristenannya dia mengalami penganiayaan. Tetapi pada waktu Tuhan Yesus mengungkapkan itu bukan karena imanNya, bukan karena statusNya sebagai orang Kristen, tetapi keberadaanNya dalam mengungkapkan kebobrokan yang terjadi di dalam bait Allah. Khususnya para pemimpin/pejabat di bait Allah. siapa yang sedang diungkapkan kebobrokan hidupnya? Dia akan marah dengan menyerang bahkan membunuh. Karena kecintaannya kepada kebenaran inilah yang membuat Dia terhangus.
c. Ada konsep bait Allah yang baru yaitu kesadaran untuk ibadah.

Yesus marah karena sudah terjadi mafia penjualan, karena mereka yang membawa kambing domba sendiri ditolak dan diharuskan membeli di pelataran bait Allah. Bukan penjualannya tetapi motifnya.

Yahudi tidak peduli dengan orang kafir yang datang untuk menyembah Allah, mereka tidak mengasihi orang non Yahudi dan tidak menyambut mereka. Seharusnya mereka yang tinngal di Yerusalem menolong mereka yang datang beribadah, tetapi sebaliknya dipakai untuk mencari untung. Orang yahudi tidak peka terhadap perasaan dari orang non yahudi. Mereka dianggap dan tidak peduli terhadap orang-orang diluar yahudi sehingga mereka tidak welcome. Para peziarah yang kurang lebih harus berjalan 20 km untuk berjalan ke bait allah tetapi orang yahudi melihatnya untuk mencari keuntungan.

Kesucian bait Allah harus di jaga, termasuk pakaian dan sepatu yang dipakai pada saat beribadah. Remaja sering datang ke gereja dengan memakai pakaian dan sepatu yang seharusnya tidak dipakai ke gereja. Yesus bukan hanya menyucikan bait suci tetapi juga diri kita (remaja).

Bait Allah adalah pusat kegiatan agama orang Yahudi dan merupakan symbol tempat hadirnya Tuhan. Pada jaman perjanjian lama semua adapersiapan yang baik ketika orang melayani atau beribadah di Bait Allah.
Penukar uang: biasanya pada jaman perjanjian lama uang persembahan disiapkan dari rumah untuk diberikan kepada Allah. Uang yang bersih dan baik. Karena untuk memberikan persembahan ke Bait Allah di gunakan koin khusus. Belakangan banyak orang tidak mempersiapkan diri untuk mempersembahkan dengan koin tersebut dan Karen aitu mereka cari gampang dengan membeli saja di bait allah.
Lembu, kambing, burung merpati adala hewan korban persembahan yang juga harus terbaik dan sempurna baru bisa dipersembahkan ke Bait Allah dan sekarang mereka tidak perlu mempersiapkan diri tinggal membelinya di Bait Allah semua sudah beres. Gereja Penipu atau penipu gereja? Karya Philip Yancey yang menggambarkan disfungsi gereja dari tujuan semula kepada cara dunia yang terlalu humansentris sehingga terjadi pergeseran nilai?
@ perlu pengajaran untuk menghormati Tuhan dan baitNya.
@perlu persiapan untuk berbadah kepada Tuhan. Mempersiapkan hati untuk memberi persembahan yang terbaik itu adalah symbol dari hati yang menghormat Tuhan.
@perlu menghormati Tuhan Yesus sebagai kepala gereja dan juga tubuh itu adalah bait allah. Karena itu biarlah gereja sebagai tubuh Krsitus atau diri kita sendiri sebagai bait roh kudus adalah agen kerajaan allah untuk menegakkan kebenaran sekalipun untuk itu harus konfrontasi.

Herodes membangun bait Allah untuk menyenangkan orang Yahudi, dan biayanya mahal, supaya biayanya tertutup maka mereka menggunakan cara jual beli di bait Allah.

Pertama, kita datang ke gereja untuk ibadah bukan untuk cari keuntungan. Kesempatan beribadah di gereja itu tidak setiap hari. Sebagian besar waktu hidup kita diisi aktivitas lainnya. Ketika kita datang ke gereja, kita datang untuk beribadah, bukan untuk tujuan keuntungan lainnya. Karena itu, yang kita utamakan adalah ibadah. Ibadah kepada Tuhan.
Kedua, kita datang ke gereja untuk menyalurkan berkat, bukan menghalangi berkat Allah. Kehadiran kita di gereja seharusnya membangun iman orang, bukan menghalangi iman orang bertumbuh.
Ketiga, kita datang ke gereja untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bukan hanyut dalam kefasikan. Sepanjang pelayananNya, Yesus aktif mengajarkan hal yang baik. Namun Ia juga tidak pernah pasif terhadap hal yang buruk. Bahaya yang dihadapi orang Kristen adalah diam. Diam tidak selalu baik. Diam terhadap kejahatan bisa menyatakan kita setuju terhadap kejahatan itu. Diam bisa menyatakan kita tidak berani berbuat benar. Diam terhadap dosa itu dosa. Dosa bisa dibagi dua: sin of commission dan sin of omission. SoC kita tahu. SoO sering kita tidak sadari atau kita tidak merasa itu dosa.

Yesus pertama keluar melayani dan mengakhiri pelayanan dengan datang ke bait Allah, jadi ini merupakan dua peristiwa yang berbeda. Yesus tidak menggunakan cambuk untuk mencambuk orang, tetapi cambuk sesungguhnya untuk mengajar.

Mengapa Yesus marah? Mereka berjualan di bait suci dan tukar menukar uang. Ini bukan intinya tetapi intinya adalah:
1. Alasan Tuhan Yesus marah terbaca di ayat 14
- orang berjualan di Bait Allah
- penjualan binatang dan penukaran uang
� namun sebenarnya kemarahan Tuhan Yesus lebih dalam kepada adanya pergeseran dan penyalahgunaan Bait Allah
2. Pengajaran di balik kemarahan Tuhan Yesus
a. Keterhilangan tujuan berada datang di Bait Allah
- Seharusnya dating untuk bertemu dengan Allah tapi diganti dengan mencari profit oriented dan self oriented
b. Pergeseran peran Bait Allah yang utama
- . Menjadi sandungan orang datang ke Bait Allah Bait Allah (pelataran tempat orang non Yahudi)
- Menjadikan Bait Allah untuk memuaskan keegoisan atau mencari kepentingan diri sendiri
(sistimatis-transaksi dipersiapkan)
3. Yang dilakukan Tuhan Yesus revolusioner sebagai gambaran hal yang sudah sangat mengakar dan berdampak negative yang luas (penafsiran mungkin lebih tepat bahwa merupakan peristiwa yang ke-2 kali)
4. Respon: murid-murid dan orang -orangYahudi
- Kembali kepada Firman dan hidup didalamnya dengan ketaatan atau sekedar tahu Firman
*. Murid-murid dapat menarik benang merah Firman yang diketahui dan apa yang dikatakan Tuhan Yesus
*. Orang Yahudi hanya tahu namun tidak mau mengetahui benang merah yang diharapkan Tuhan yesus dalam pembaharuan hidup namun mereka mengeraskan hati.
� Implikasi yang dilakukan Tuhan Yesus gambaran:
- Konsistensi penegasan kebenaran
- Kepekaan Tuhan Yesus untuk terciptanya kehidupan yang benar
- Keurgenan yang dilihat dan harus dilakukan sekarang dalam terciptanya kualitas hidup dan pelayanan

Bait Allah sbg centralitas ibadah. Pertemuan antara umat dgn Allah, di mana di sana dibangun suatu hub horizontal � vertical. Dlm hal ini tdk hanya bicara ttg kewajiban dan kebutuhan, ttp respon, relasi, interkasi rohani dari umat dgn Allah dan sesamanya.
Leon Morris: 1) TY menyatakan bhw Ia adalah �tuan� dari rumah Allah, Ia mempunyai hak dan kuasa atas bait Allah.
2) TY menyatakan ttg pekerjaan-Nya sbg imam besar
3) TY menyatakan bhw imam2 pd waktu itu tidak hidup lagi dlm kebenaran
4) TY menyatakan ttg Kebenaran dan sikap murka-Nya thd dosa.

Salomo berhasil mendirikan bait Allah dan saat ditabishkan dia membuat satu perjanjian bahwa bait Allah menjadi orientasi bagi mereka menjadi kiblat dari orang-orang yang datang dan berdoa. Hal ini sudah menjadi satu hal yang tidak dapat dihapuskan dari hati orang Yahudi. Tetapi orang Yahudi sendiri telah merubah fungsi dan tujuan dari bait Allah, hal ini yang membuat Yesus marah.

Sejak imam Eli, rumah ibadah sudah menjadi rumah kejahatan, hal ini dimulai dari mereka yang melayani di dalam bait Allah. sejak dari jaman Yohanes Pembaptis rumah Allah telah diserang demikian juga pada jaman Yesus. Melalui peristiwa ini, Yesus mengajarkan yang harus dibersihkan terlebih dahulu adalah rumah sendiri.

1. Human anger tidak sama dengan divine anger, human anger: amarah yg muncul dalam hati manusia karena maksud hati tak sampai (padahal hati manusia sudah tersemar oleh dosa bdk 2 Korintus 12:20, Yakobus 1:20), sedangkan divine anger adalah amarah Ilahi yang bertujuan untuk menyatakan kebenaran dan menyucikan. Dalam perikop ini jelas Tuhan Yesus menyatakan divine anger untuk menyatakan bahwa diriNya adalah kebenaran ( Yohanes 2:20-21 ).
2. Refleksi atas catatan peristiwa ini, nampaknya dosa juga melekat dalam ritual �pelayanan� di dalam rumah Tuhan. Ironinya para pelaku adalah orang-orang Israel yang adalah umat pilihan Tuhan, para imam-imam dimana mereka mengatas namakan melayani Tuhan. Bukankah hal ini identik dengan situasi gereja hari ini? Bagaimana etos pelayanan kita? Apakah sudah lahir dari motivasi yang murni melayani Tuhan? Ataukah kita sebenarnya sedang �berjualan� di gereja? Etos pelayanan yang baik di hadapan Allah tidak lepas dari pengorbanan, bukan mencari keuntungan.

Seorang sejarawan Yahudi bernama Josephus mencatat pada satu kali perayaan Paskah, ada kurang lebih 256,000 kambing yang dibawa untuk dipersembahkan sebagai korban. Satu keluarga minimal membawa satu ekor kambing. Ini berarti terdapat jutaan orang yang datang dari berbagai kota untuk mempersembahkan korban. Tujuan utamanya adalah bukan hanya ke Yerusalem, tetapi pusat kota dari Yerusalem, yaitu Bait Allah untuk mempersembahkan korban. Aturan yang dipakai adalah orang-orang yang ingin mempersembahkan korban harus membeli korbannya yang berupa binatang di halaman Bait Allah, daripada susah-susah datang dari jauh membawa korban dan kemudian ditolak oleh imam karena tidak sempurna, maka lebih baik bawa uang saja. Pada waktu mereka ingin membeli korban, maka mata uang dari kota atau negara yang berbeda-beda tersebut harus ditukar di situ. Ini menjadi suatu bisnis yang besar yang disetujui oleh imam-imam. Seorang penulis mengatakan pada waktu mereka menukar uang, mereka di charge 6% dan harga binatang yang dijual di halaman Bait Allah jauh lebih mahal dibanding daripada di luar. James Boyce mengatakan bahwa harga sepasang merpati di halaman Bait Allah 50 kali lipat lebih mahal daripada di luar. Oleh karena itu Tuhan Yesus masuk ke halaman Bait Allah (bagian yang paling luar dari Bait Allah) dan mengusir para pedagang tersebut.
Mengapa Tuhan Yesus begitu murka? Mengutip Mat. 21:13 Pertama-tama, Tuhan Yesus berkata �Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.� (ayat 13). Di dalam Markus 11:17 dikatakan bahwa rumah doa bagi segala bangsa. Orang yang bukan Yahudi (gentiles) hanya boleh beribadah kepada Tuhan di halaman Bait Allah. Mereka tidak boleh masuk ke dalam Bait Allah. Tetapi sekarang halamannya pun telah dijadikan tempat untuk berdagang. Jadi bagaimana mereka dapat beribadah, berdoa dan memberikan korban persembahan kepada Tuhan? Dia ingin menyatakan bahwa Injil bukan hanya diperuntukkan bagi orang Yahudi, tetapi bagi segala bangsa. Mereka telah mengkomersialisasikan agama pada waktu itu. Datang bukan untuk beribadah, tetapi datang untuk berdagang di situ. Bukan hanya mereka telah menghalangi orang-orang bukan Yahudi untuk beribadah, Uang dan materi telah menjadi tuhan mereka dan itu yang mereka kejar. Oleh karena itu tidak heran apabila Tuhan datang dan membongkar semua sistem itu.

Masalah dalam bait adalah urusan imam, imam yang mengakibatkan kejadian seperti itu terjadi, mereka licik dan membuat peraturan sehingga terjadi penjualan demikian. Mereka tamak dengan menaikkan harga jual. Mereka buta, karena bait Allah adalah rumah ibadah tetapi telah merubah fungsinya.

Maksud dari kedatangan Yesus adalah untuk mereformasi ibadah manusia yang salah. Banyak dari mereka yang berada di dalam bait suci itu tidak memiliki hati nurani yang benar. Peristiwa ini menunjukan Yesus lebih dari seorang nabi, selama pelayananNya, dengan perkataan dan perbuatannya telah menunjukan bahwa dia adalah seorang Mesias dan masyarakat umum telah mengetahuinya, tetapi mereka tidak berani mengungkapkannya karena takut kepada orang-orang Yahudi. Dua kali pembersihan bait Allah menunjukan bahwa Tuhan telah memberikan kesempatan tetapi tetap tidak berubah. Kita harus menghargai rumah dan hukum Allah.

Soren Kierkegarda : Ada dua orang pergi, seorang pergi ke kuil berdoa pada Allah sejati, yang satu pergi ke bait dan berdoa pada ilah, kedua-duanya salah, karena satu salah alamat, satu salah tempat. Yang membuat ibadah tidak konsentrasi adalah hal dunia yang diwakili oleh uang. Tuhan Yesus membersihkan bait Allah untuk mengembalikan tujuan dan fungsi dari bait dan ibadah. Tuhan Yesus berbicara tentang tubuh sebagai bait Allah dan harus dibersihkan dari dosa. Jikalau mereka mau membersihkan bait Allah, maka Yesus tidak akan mati di kayu salib. Minggu Palem, Yesus menaiki keledai masuk Yerusalem dan setelah itu Dia membersihkan bait Allah. Dikatakan sebagai sarang penyamun karena orang jahat datang ke bait Allah tidak menjadi baik. Divine Anger, marah ada batasnya, dalam marahNya masih ada kemurahan. Marah tetapi tidak emosional. Marah harus rasional. Dalam khotbah tekankan bagaimana �I Love My Church�.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India